JATIMNET.COM, Surabaya – Kontrak pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman berakhir Desember 2018. Ia tidak mau berspekulasi terkait masa depannya di tim berjuluk the Green Force itu.

Pelatih berusia 54 tahun itu memilih menunggu pembicaraan secara resmi. Meskipun sempat secara lisan manajemen memberikan lampu hijau (perpanjangan kontrak). Namun hal itu bukan berarti masa depannya bakal tetap membesut Rendy Irawan dkk.

“Sampai saat ini belum ada hitam di atas putih. Jadi belum resmi. Saya berharap segera ada hitam di atas putih,” ujar Djadjang, Minggu 25 November 2018 petang.

Sebetulnya racikan pelatih yang akrab dipanggil Djanur selama menukangi Persebaya di putaran ke 2 cukup mentereng. Mantan pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan di paruh pertama Liga 1 musim ini mampu mengerek posisi Persebaya.

Djanur bisa membawa Persebaya keluar dari ancaman degradasi. Setidaknya Djanur mengerek posisi Persebaya dari peringkat 13 menjadi 7, dengan koleksi 44 poin hingga pekan ke-13.

Bahkan catatan manis ditorehkan dengan menumbangkan klub-klub raksasa, sebut saja kandidat juara Persib Bandung dan Persija Jakarta. Korban berikutnya adalah tim-tim tangguh seperti Madura United, PSM Makasar dan Bali United turut disikatnya.

Kendati sempat menelan kekalahan di laga pertama melawan PS Tira di kandang dengan skor 2-0, tapi peforma tim asuhannya perlahan bangkit dan berhasil memberikan enam kemenangan dari 11 kali merumput.

“Kalau ditanya sudah berapa persen, waduh saya tidak tahu ya. Kalau tidak deal (sepakat), tidak cocok satu sama lain, bisa saja tidak jadi,” urai Djanur.

Pelatih yang juga pernah membawa Persib juara Indonesia Super League 2014 itu mengaku saat ini tengah menyamakan visi dan misi dengan manajemen Persebaya.

“Saya sudah bicara. Sudah ada penyamaan visi-misi bersama manajemen. Tapi tunggu hitam diatas putih dulu,” tandasnya.