Logo

Dinas Pariwisata Probolinggo Sikapi Maraknya Travel Transit

Reporter:,Editor:

Sabtu, 04 May 2019 08:57 UTC

Dinas Pariwisata Probolinggo Sikapi Maraknya Travel Transit

KALDERA. Kawasan lautan pasir di areal obyek wisata Gunung Bromo. Foto: Zulkifli

JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo menyikapi maraknya travel transit atau jasa wisata satu malam yang menuju kawasan wisata Gunung Bromo.

Kasi Destinasi Wisata, Musa menyarankan kepada pemilik hotel dan restoran yang berada di kawasan obyek wisata Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura lebih kreatif dan berinovasi.

Sebelumnya, pemilik hotel dan restoran di kawasan obyek wisata setempat merasa resah dan mengeluhkan maraknya praktik travel transit karena berdampak pada lini usaha mereka.

BACA JUGA: Omset Turun, Pengusaha Restoran di Bromo Salahkan Jasa Travel

Musa mengatakan, travel transit tidak meyalahi aturan dan merupakan bagian inovasi pelaku wisata untuk menarik wisatawan. Karenanya, Musa berharap pengelola hotel dan restoran harus memiliki inovasi sendiri agar wisatawan tertarik untuk menginap atau berkunjung.

Disebutkan Musa, jumlah jasa travel resmi di Probolinggo yang yang terdaftar di Dinas Pariwisata berjumlah 20 travel. Sementara lainnya, merupakan travel asal luar daerah.

Musa menjelaskan, pemerintah daerah sudah berupaya melakukan pengembangan destinasi wisata, promosi dan pembinaan kepada para pelaku wisata untuk mendongkrak datangnya wisatawan untuk berlibur ke Gunung Bromo.

BACA JUGA: Aktivitas Bromo Berdampak pada Tingkat Hunian Hotel

Musa memprediksi, maraknya travel transit saat ini dikarenakan sudah memasuki masa libur sekolah sehingga banyak wisatawan yang berasal dari kalangan pelajar ke Bromo dengan menggunakan paket wisata Bromo sehari.

Hal itu jelas berbeda dengan kunjungan wisatawan asing ke obyek wisata Gunung Bromo yang biasanya menghabiskan waktu berhari-hari. Dan tentunya mereka akan menginap dan makan di restoran.

Meski demikian, kata Musa, untuk mencari solusi terbaik terkait maraknya praktik travel transit, Disporaparbud Kabupaten Probolinggo akan menggelar rapat koordinasi pada Juli atau Agustus 2019.

Rapat ini akan melibatkan para pelaku wisata, pemilik hotel dan restoran serta pihak travel. Rakor diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan bersama agar semua pihak tidak merasa dirugikan.