Rabu, 01 March 2023 00:00 UTC
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Humas Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa kearifan lokal mempunyai kekuatan dalam menjaga keutuhan bangsa. Untuk mendorongnya perlu pendekatan secara kultural spiritual.
Teknis ini juga dilakukannya untuk mewujudkan Pemilu tertib 2024. Adapun tujuannya membangun soliditas dalam menjaga harmoni di antara entitas yang ada.
“Harmonious partnership menjadi ruh dari seluruh program yang kami lakukan,” kata Khofifah dikutip dari laman resmi Dinas Kominfo Jawa Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Baca Juga : Bawaslu Gandeng Wartawan Probolinggo, Jadi Mitra Strategis Awasi Pemilu
Wujud dari keharmonisan di masyarakat yang memiliki kultur berbeda diwujudkan dengan menangkap ide. Tentunya dengan memerhatikan latar belakang daerah maupun kesukuan yang ada di Jawa Timur. Di Jawa Timur sendiri memiliki beberapa kelompok, seperti Tengger, Samin, Osing, Madura, Tapal Kuda, Pantura, dan Mataraman.
Kelompok itu, perlu didekati karena tetap menjunjung nilai kearifan lokal yang luhur.Tentunya, dapat memberi pengaruh positif dalam pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.
“Membangun tertib pada pemilu 2024 saya rasa kita coba bangun kembali pikiran-pikiran dan budaya-budaya lokal yang penuh kearifan yang luar biasa karena merekalah sebetulnya yang menjadi pilar berdirinya NKRI,” jelas Khofifah.
Baca Juga : DPP Deklarasi Anies Baswedan Capres, PKS Jatim Siap Laksanakan Instruksi
Selain secara kultural, pendekatan dapat dilakukan dengan spiritual. Caranya dengan melibatkan para tokoh agama dalam mengampanyekan kesatuan dan keamanan bangsa. “Misalnya ada rekomendasi setiap Jumat di masjid-masjid seyogyanya para katib sudah menyiapkan doa khusus tentang ketertiban, keamanan bangsa,” ujar mantan Menteri Sosial itu.
Di gereja-gereja, Khofifah melanjutkan, para pendeta bisa direkomendasikan untu menggaungkan nilai kesatuan dan memberikan doa-doa untuk tujuan tersebut.
“Di wihara-wihara, kelenteng, dan seterusnya. Mungkin Pak Menteri Agama memberikan harapan dan referensi kepada semua tokoh agama memberikan doa di tempat ibadah,” jelas Khofifah.
Maka, peran dari tokoh agama secara substantif bisa dilakukan secara lebih masif. Sebab, keterlibatannya telah diakui mampu mewujudkan tertib dalam politik, kehidupan sosial, dan keamanan.