Logo

Warga dan Pelaku UMKM Mojokerto Bersihkan Aliran Sungai Ledeng

Reporter:,Editor:

Minggu, 10 November 2019 07:16 UTC

Warga dan Pelaku UMKM Mojokerto Bersihkan Aliran Sungai Ledeng

NORMALISASI SUNGAI. Puluhan pengusaha dan warga Desa Modopuro membersihkan Sungai Ledeng yang tercemar sisa industri rumahan dan sampah warga, Minggu 10 November 2019. Foto: Karina Norhadini.

JATIMNET.COM, Mojokerto – Puluhan warga dan pelaku UMKM di Dusun Sememi Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari melakukan pembersihan Sungai Avour Ledeng yang terpapar limbah home industry dan sampah rumah tangga, Minggu, 10 November 2019.

Warga desa dan pelaku UMKM menggunakan bilah bambu melakukan normalisasi di bantaran sungai sepanjang 2 km itu. Sungai ini sebelumnya digunakan untuk mengairi pertanian warga setempat.

Terlihat sejumlah warga ikut menceburkan diri ke sungai tanpa alas kaki, meski aroma tak sedap menusuk hidung. Sampah-sampah itu digiring menggunakan bambu menuju pinggir sungai untuk diangkut.

Sementara warga lain menanti di tepi sungai untuk menerima tumpukkan sampah tersebut. Pantauan Jatimnet.com, sampah di sungai Avour Ledeng bercampur limbah lemak hewan mengapung di permukaan sungai.

BACA JUGA: Warga Sekitar Sungai Ledeng Mojokerto Keluhkan Pencemaran Air

Tumpukan-tumpukan sampah ini kemudian diangkut truk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto untuk dibuang di TPA Belahan Tengah, Mojosari.

Sebanyak 22 pengusaha di Desa Modopuro sepakat akan melakukan penyelesaian pembuangan limbah yang mencemari sungai. Salah satu opsinya mewajibkan setiap pengusaha memiliki tiga tandon.

DIANGKUT. Warga Desa Modopuro turut membantu membersihkan Sungai Ledeng. Foto; Karina Norhadini.

Salah satu pengusaha sekaligus sekretaris paguyuban pengusaha, Mustakim (39) menjelaskan tandon ini untuk menampung dan memproses limbah sebelum dibuang ke sungai kecil yang mengalir ke sungai Ledeng.

“Nantinya yang terbuang ke sungai hanya airnya,” kata Mustakim. Pihaknya akan mengajak seluruh pengusaha dan warga melakukan pembersihan sungai setiap dua minggu sekali, terhitung mulai hari ini.

BACA JUGA: 1.024 Popok Terapung di Mojokerto, Pemkab Diminta Sediakan Kontainer Khusus

Diketahui, ada empat jenis usaha di Desa Modopuro yang menyumbangkan limbah home industry ke Sungai Avour Ledeng, yaitu pengolahan usus, pemotongan ayam, pengepul bebek, dan pengolahan tempe.

“Hari ini tahap pertama pembersihan. Minggu depan melakukan sosialisasi agar warga tidak membuang sampah ke sungai. Selanjutnya kami membentuk perdes untuk mengatur pembuangan sampah," paparnya.

Hari ini seluruh sampah hasil normalisasi telah dibuang di Mojosari. Namun selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Mojokerto, untuk penempatan sampah-sampah berikutnya.

Langkah ini, lanjut Mustakim, karena banyak sampah yang hanyut dari hulu. “Sampah di sini juga kiriman dari hulu seperti daerah Pakuwon dan Mejoyu,” tegas Rokhim.