Wakapolda Jatim Tinjau Vaksinasi Booster di Ponpes Nurul Jadid Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Upaya percepatan vaksinasi booster terus gencar dilakukan untuk mengurangi risiko paparan Covid-19. Salah satunya lewat vaksinasi yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Kamis, 24 Februari 2022.

Dalam vaksinasi tersebut, Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo melakukan peninjauan langsung terhadap kegiatan vaksinasi yang menyasar masyarakat di lingkungan pondok pesantren setempat. 

Slamet melihat satu per satu tahapan vaksinasi mulai dari pengecekan suhu tubuh, tensi darah, hingga proses vakinasi. Di Ponpes Nurul Jadid, petugas menyiapkan sekitar 500 dosis vaksin booster.

Slamet mengatakan vaksinasi merupakan wujud kepedulian bangsa dan ikhtiar bersama dalam mencegah penularan Covid-19 yang masih ada sampai kini.

BACA JUGA: Genjot Vaksin Booster, Upaya Jemput Bola Dilakukan di Kota Probolinggo

Menurutnya, capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa Timur sudah mencapai 89 persen dan vaksinasi dosis kedua mencapai 71 persen. Sedangkan di Kabupaten Probolinggo mencapai 97 persen vaksinasi dosis pertama.

"Untuk vaksinasi dosis kedua sebanyak 77 persen. Capaian vaksinasi tersebut cukup baik, kami berharap bisa digenjot di vaksinasi dosis ketiga dan vaksinasi lansia," katanya.

Hadi menyampaikan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan merupakan Ikhtiar dan usaha bersama dalam membentengi kesehatan di masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Peringati HPN ke-76, PWI Probolinggo dan Dinkes Gelar Vaksinasi Booster

Ia mengapresiasi vaksinasi tahap tiga yang digelar di Ponpes Nurul Jadid, Paiton. Sinergitas dan kolaborasi Forkopimda Kabupaten Probolinggo bersama pengasuh ponpes patut dicontoh daerah lainnya karena sudah memberikan ruang, waktu, dan tempat atas terselenggaranya vaksinasi. 

Sebagai informasi, vaksinasi di Ponpes Nurul Jadid merupakan bagian vaksinasi serentak yang diselenggarakan di seluruh Jawa timur yang terbagi di 88 lokasi.

Vaksinasi tersebut ditargetkan menghabiskan 17.530 dosis dengan melibatkan bantuan 669 tenaga kesehatan dari TNI, Polri, Dinkes, dan para relawan.