JATIMNET.COM, Surabaya – Ada yang berbeda dalam peringatan HUT Pemprov Jawa Timur ke-73 di Gedung Negara Grahadi, Jumat 12 Oktober 2018. Gubernur Jawa Timur Soekarwo tidak didampingi wakilnya, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul.

Ketidakhadiran orang nomor dua di jajaran pemerintahan Jatim itu menimbulkan spekulasi. Isu yang berkembang hubungan Soekarwo dan Gus Ipul sedang tidak harmonis sejak pemilihan gubernur (Pilgub) 2018.

BACA JUGA : Soekarwo Usap Air Mata dalam HUT Pemprov Jatim

Dalam pesta demokrasi rakyat Jatim itu, Gus Ipul mengharapkan dukungan Soekarwo dan DPD Partai Demokrat Jatim. Faktanya Partai Demokrat mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak. Pasca kekalahannya di Pilgub Jatim, Gus Ipul terasa enggan muncul ke publik lagi. Agendanya lebih banyak di ruang kerja.

Namun Soekarwo berusaha meredam spekulasi yang menyebutkan Gus Ipul nggondok (kecewa) pasca Pilgub 2018. Dia meminta agar ketidakhadiran Gus Ipul tidak dikait-kaitkan dengan Pilgub.

“Saya tidak tahu (alasan Gus Ipul tidak hadir). Sudah diundang Pak Sekda (Sekdaprov, Heru Tjahjono) dan Pak Aries (Kabiro Humas dan Protokoler Aries Agung). Pikiran saya beliau hadir,” kata Soekarwo, selepas upacara HUT Pemprov Jatim.

Kekosongan kursi yang harusnya ditempati Saifullah Yusuf dalam peringatan HUT ke-73 juga menimbulkan tanda tanya bagi para undangan. Seharusnya mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal itu duduk bersama Forpimda di barisan terdepan.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokoler Aries Agung Paewai menjelaskan telah mengirimkan surat undangan ke Gus Ipul sebelum HUT Pemprov Jatim.

“Saya sendiri yang sowan (bertamu) dan mengantarkan langsung surat undangannya. Tapi beliau ada acara lain sehingga tak bisa hadir,” tutupnya.