Kamis, 27 August 2020 15:00 UTC
Logo PT Semen Indonesia (SIG) Tbk
JATIMNET.COM, Gresik – PT Semen Indonesia (SIG) Tbk melalui program Inisiatif Strategis pada periode Januari hingga Juni 2020 atau semester I tahun 2020 mencatatkan peningkatan laba bersih 26,3 persen.
Direktur Keuangan SIG Doddy Sulasmono Diniawan mengatakan meskipun pendapatan menurun 2 persen, dengan program efisiensi, beban pokok penjualan dapat menurun lebih besar dibanding penurunan pendapatan.
Sehingga, laba kotor perseroan meningkat 3,2 persen menjadi Rp4,81 triliun dibanding semester I tahun 2019. EBITDA meningkat 9,6 persen menjadi Rp3.47 triliun dan ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
BACA JUGA: SIG Catatkan Kenaikan Laba Bersih 26,3 Persen di Semester Pertama Tahun 2020
EBITDA merupakan singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. EBTDA merupakan alat yang digunakan untuk mengukur performa keuangan sebuah perusahaan.
Beban keuangan perseroan mengalami penurunan hasil dari upaya pengelolaan arus kas. Sehingga perseroan mampu menurunkan jumlah pinjaman sepanjang semester I tahun 2020.
"Perseroan juga telah melakukan program refinancing di semester 2 tahun 2019, sehingga diperoleh tingkat bunga pinjaman yang lebih kompetitif," kata Doddy, Kamis 27 Agustus 2020.
Menurutnya, peningkatan kinerja operasional dan keuangan tersebut dicapai melalui berbagai inisiatif strategis termasuk cost leadership melalui program transformasi biaya.
"Adalagi integrasi berbagai fungsi strategis antar anak usaha dan sinergi yang dibangun dengan PT Solusi Bangun Indonesia (Tbk). Serta melakukan pengetatan dan meningkatkan kedisiplinan dalam pengelolaan arus kas," ujarnya.
BACA JUGA: Penjualan Semen dan Terak SBI Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Perseroan terus melakukan efisiensi baik dalam hal operasional maupun keuangan melalui pengelolaan utilisasi produksi, efisiensi penggunaan bahan baku, memastikan pengelolaan proses supply chain yang optimal.
Sementara itu, Direktur Marketing & Supply Chain SIG, Adi Munandir menyampaikan saat ini industri persemenan di Indonesia telah mencapai tingkat kompetisi yang cukup tinggi.
Total kapasitas produksi semen nasional mencapai 112 juta ton. Sedangkan konsumsi semen nasional tahun 2019 sebesar 69,8 juta ton terdiri dari konsumsi retail 73 persen dan konsumsi semen curah 27 persen.
Menurut Adi, pembangunan infrastruktur ikut terdampak Covid-19. Sebagian proyek infrastruktur mengalami perlambatan dan penundaan sehingga mempengaruhi kondisi industri semen pada semester I tahun 2020. “Konsumsi semen nasional mengalami penurunan 7,7 persen dibanding periode sama tahun 2019," kata Adi.
Adi berharap ekonomi nasional segera pulih dan ia meyakini kondisi ekonomi dapat pulih seiring upaya pemerintah mengatasi Covid-19 dan proyek-proyek strategis nasional akan kembali bergulir.
BACA JUGA: RUPST PT Semen Indonesia 2020, Rudiantara Gantikan Soekarwo Jadi Komisaris Utama
Demikian juga dengan sektor swasta yang akan kembali menjalankan ekspansi usahanya. Perseroan juga akan tetap fokus pada penyempurnaan sinergi antar unit dan entitas anak untuk menciptakan peluang-peluang baru sejalan visi baru perseroan menjadi perusahaan penyediaan solusi bahan bangunan terbesar di regional.
SIG meyakini tingkat persaingan industri semen masih akan tinggi, namun dengan sinergi yang dijalin antar unit dan entitas anak. Sehingga perseroan akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar dibandingkan pemain lainnya.
"Perseroan juga akan memaksimalkan portofolio anak usaha agar lebih berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan," ujarnya.