Logo

Puncak Kemarau, Kekeringan Melanda 11 Provinsi

Reporter:

Kamis, 27 September 2018 07:01 UTC

Puncak Kemarau, Kekeringan Melanda 11 Provinsi

Puncak musim kemarau yang terjadi di Bulan September menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Ilustrator: Chepy

JATIMNET.COM, Surabaya – Musim kemarau 2018 telah menyebabkan kekeringan di 11 provinsi yang terdapat di 111 kabupaten/kota, 888 kecamatan, dan 4.053 desa yang ada di Indonesia. Termasuk Provinsi Jawa Timur.

Kekeringan telah menyebabkan 4,87 juta jiwa terdampak. Masyarakat mengalami kekurangan air bersih sehingga harus mencari air ke sumber-sumber air di tempat lain. Sebagian harus membeli air bersih dan menggantungkan pada bantuan droping air bersih.

Beberapa daerah yang mengalami kekeringan cukup luas adalah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Lampung.

Di Jawa Timur, total ada 422 desa mengalami kekeringan. Sebanyak 199 desa mengalami kekeringan kritis atau tidak ada air, sedangkan 223 desa kekeringan namun masih berpotensi mendapat air.

Hingga pertengahan September pengiriman air bersih bertambah hingga 2000 truk tangki. Cakupan penyaluran air bersih baru 13 dari 23 kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdampak kekeringan parah.

Grafis kekeringan yang melanda Jawa Timur: Grafis: Chepy
Grafis kekeringan yang melanda Jawa Timur: Grafis: Chepy

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan dalam rilisnya, musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga September 2018, dimana puncak kekeringan berlangsung selama Agustus-September.

“BMKG telah memprediksi bahwa awal musim hujan 2018/2018 akan terjadi pada Oktober-November-Desember 2018,” kata Sutopo awal September 2018.

Pada setiap wilayah berbeda-berbeda memasuki musim hujan. Sementara itu, puncak musim hujan 2018/2019 terjadi pada Januari-Februari 2019.