Logo

PJT Ingatkan Ancaman Banjir Daerah Hilir

Reporter:

Jumat, 18 January 2019 06:44 UTC

PJT Ingatkan Ancaman Banjir Daerah Hilir

Ilustrator: GIlas Audi

JATIMNET.COM, Bojonegoro – Perum Jasa Tirta (PJT) 1 Sub Divisi Jasa ASA III/3 Bojonegoro meminta daerah hilir Jawa Timur mewaspadai ancaman banjir Bengawan Solo.

“Ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo telah masuk siaga hijau dengan ketinggian 85,45 meter, pukul 06.00 WIB,” kata Pengamat Prasarana Pengairan PJT I Sub Divisi Jasa ASA III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo Nugroho, Jumat 18 Januari 2019.

Namun ketinggian air di Jurug itu cenderung menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 85,66 meter (siaga hijau) pukul 05.00 WIB.

Menjawab pertanyan, ia menyebutkan ketinggian air di Waduk Wonogiri, di Wonogiri, Jawa Tengah, juga masih normal dengan ketinggian mencapai 128,87 meter. Ketinggian air Waduk Wonogiri, masuk siaga hijau apabila ketinggian air pada papan duga mencapai 135,30 meter.

BACA JUGA: Hujan Naikkan Air Sungai Bengawan Solo

“Ketinggian Air di Jurug cenderung menurun. Meskipun demikian daerah hilir Jawa Timur harus tetap waspada,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Pelaksan Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, yang menyatakan kenaikan air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, kewaspadaan tetap dilakukan karena adanya kenaikan air di hulu.

Hanya saja, kenaikan air Bengawan Solo di Jurug tidak banyak memengaruhi kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, karena sudah kembali menurun.

“Ketinggian air Bengawan Solo di Jurug sudah menurun. Tapi BPBD tetap mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo. Sebab memasuki bulana Januari sampai Februari curah hujan cukup tinggi," ucapnya menegaskan.

BACA JUGA: Buaya Muncul Di Bengawan Solo, BPBD Bojonegoro Cek Kebenarannya

Saat ini air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) masih aman jauh di bawah siaga banjir dengan ketinggian pada papan duga 8,15 meter dan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga jauh di bawah normal hanya 22,72 meter.

“BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang," ucapnya.

Ia menambahkan kebutuhan bahan banjir untuk pengadaan batu, zak dan bronjong mencapai Rp 353 juta, pengadaan air bersih termasuk untuk kemarau Rp 200 juta dan untuk pengadaan sembako dengan jumlah 900 paket mencapai Rp 179,5 juta.

Dari data yang diterima BPBD menyebutkan hujan deras yang terjadi Kamis 17 Januari 2019, mengakibatkan banjir lokal di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo. Akibat jebolnya tanggul Kali Mekuris, mengakibatkan puluhan hektare tanaman padi terendam air. (ant)