Logo

Perdagangan Luar Negeri Jatim Surplus USD 0,20 Miliar

Reporter:,Editor:

Selasa, 18 August 2020 08:20 UTC

Perdagangan Luar Negeri Jatim Surplus USD 0,20 Miliar

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan menyebutkan neraca perdagangan luar negeri Jatim surplus USD 0,20 miliar sepanjang Juli 2020. Ekspor Jatim sepanjang bulan itu mencatatkan USD 1,57 miliar. 

Sedangkan impor Jatim di bulan yang sama hanya berkisar USD 1,38 miliar. "Namun secara kumulatif, selama Januari-Juli 2020, neraca perdagangan Jawa Timur masih mengalami defisit USD 191,10 juta," ujar Dadang dalam press release virtual, Selasa 18 Agustus 2020. 

Ekspor, kata Dadang memang mengalami kenaikan sepanjang Juli dibanding Juni 2020 sebesar 13,06 persen. Yaitu dari USD 1,39 miliar menjadi USD 1,57 miliar. Peningkatan ekspor ini disebabkan kinerja sektor migas maupun non migas yang membaik. 

Menurut dia capaian itu belum bisa menyamai catatan Juli 2019, justru mengalami penurunan sebesar 17,87 persen. Ekspor sektor nonmigas pada Juli 2020 dibanding bulan sebelumbya meningkat sebesar 8,46 persen, yakni dari USD 1,35 miliar menjadi USD 1,47 miliar dolar AS. "Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 93,21 persen dari total ekspor bulan ini," kata Dadang.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Terburuk di Lima Tahun Terakhir Pada Triwulan II 2020 

Dadang mengatakan, tiga komoditas yang naik cukup signifikan diantaranya, lemak dan minyak hewan nabati sebesar 27,81 persen. Kemudian dua lagi, Ikan dan udang 14,64 persen, serta tembaga 12,97 persen. Untuk tembaga ini memiliki sumbangsih terbesar dalam ekspor non migas Jatim sepanjang Juli, sebesar 9,27 persen dengan nilai USD 135,82 juta. 

Sedangkan untuk ekspor sektor migas pada Juli mengalami kenaikan sebesar 171,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD 39,29 juta menjadi USD 106,66 juta. 

Pun demikian, peranan ekspor sektor migas hanya menyumbang 6,79 persen dari total ekspor Jawa Timur pada Juli 2020. Dibandingkan Juli 2019, nilai ekspor migas Jatim juga naik sebesar 11.908,76 persen.

Sementara untuk impor Jawa Timur pada Juli 2020 mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD 1,53 miliar menjadi USD 1,38 miliar. Dadang mengatakan, penurunan nilai impor disebabkan penurunan kinerja impor nonmigas yang lebih besar, dibandingkan peningkatan kinerja impor migas.

BACA JUGA: Inflasi Juni 0,28 Persen, BPS Jatim Optimis Ekonomi Membaik

Nilai impor nonmigas Jatim pada Juli 2020 turun 13,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD 1,40 miliar menjadi USD 1,21 miliar. "Nilai impor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 26,28 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya," terangnya. 

Penurunan komoditas impor paling besar adalah mesin-mesin mekanik pesawat turun 29,38 persen, gandum-ganduman turun 47,59 persen, dan sayuran 49,04 persen. 

Sedangkan impor migas Jatim, kata Dadang, pada Juli 2020 mengalami peningkatan sebesar 25,14 persen. Yaitu dari USD 134,06 juta menjadi USD 167,76 juta. Jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas Jatim justru mengalami penurunan sebesar 52,59 persen.