JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menambah lift penumpang di bagian barat Stadion Gelora Bung Tomo Benowo pada 2020 mendatang. Penambahan lift penumpang tersebut merupakan arahan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Kepala Bidang Pembangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Iman Krestian menjelaskan, saat ini Stadion GBT memiliki dua lift orang dengan kapasitas 10 orang.

“Jadi yang ada sekarang ini akan dibongkar untuk ditambah kapasitasnya jadi 15 orang. Dan akan nambah lift lagi yang mencapai lantai 7,” kata Iman saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa 26 November 2019. 

BACA JUGA: Menpora Anggap GBT Belum Tentu Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Ia menjelaskan, penambahan satu lift untuk barang dan juga orang ini memiliki kekuatan mencapai 3 ton. Iman mengungkapkan pengadaan lift ini akan dilaksanakan pada 2020 mendatang.

Hingga saat ini pihaknya tengah melakukan lelang proyek pembangunan Stadion GBT tersebut.

Selain mengadakan lift, beberapa proyek yang akan didahulukan untuk renovasi Stadion GBT meliputi penggantian rumput, melakukan pengecoran di area sirip, dan membuat pagar yang mengelilingi stadion, mengganti semua pintu besi.

BACA JUGA: Pemprov dan KONI Jatim Bantu Pembenahan Stadion GBT

“Area sirip yang pavingan ini diubah cor, agar tidak dibuat lempar-lemparan oleh penonton,” kata dia. Iman menjelaskan pembuatan pagar yang mengelilingi stadion ini terbilang baru, nantinya akan dibangun setinggi tiga meter. 

Ia juga mengungkapkan lampu luxs yang mulanya direncanakan sebanyak 2.400 saat ini berkurang menjadi 1.800 luxs. Hal tersebut karena standar pengadaan lampu luxs dari FIFA kurang dari target awal.

BACA JUGA: Pemkot Lelang Pembangunan Tiga Lapangan Standar FIFA di Dekat GBT

“Jadi terlalu silau kalau 2.400, sehingg lampu sekarang ada 1.300 luxs kami tinggal nambah 500 luxs lagi,” katanya. 

Satu hal lagi yang akan diperbaiki adalah semua kamar mandi yang ada di stadion, kata Iman, pasalnya setelah melakukan pengecekan langsung ke GBT, kamar mandinya tanpa plafon.

“Itu kamar mandinya di bawah tribun, dan kata bonek sering jebol dan bocor, ternyata gak ada atapnya,” kata Iman.