Logo

Pemkot Probolinggo Jadikan Anggur sebagai Produk Unggulan

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 December 2019 04:34 UTC

Pemkot Probolinggo Jadikan Anggur sebagai Produk Unggulan

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin memetik anggur di KWSP, Selasa 17 Desember 2019. Pemkot Probolinggo berharap anggur kembali bisa menjadi icon kota. Foto: Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemkot Probolinggo berupaya mengembalikan kepopuleran buah anggur sebagai salah satu icon kota. Salah satu upayanya dengan menggelar petik anggur di Kebun Wisata Studi Pertanian (KWSP), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kota Probolinggo.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menjelaskan ada tiga jenis anggur yang selama ini menjadi andalan sektor pertanian maupun wisata. Ketiganya adalah anggur merah atau biasa disebut Prabu Bestari, anggur delaware dan anggur kediri kuning.

“Anggur merupakan identitas Kota Probolinggo. Kami berharap masyarakat ikut melestarikannya, jangan sampai saat ada wisatawan yang berkunjung, warga tidak bisa menunjukkan keberadaan buahnya,” kata Hadi Zainal, Selasa 17 Desember 2019.

Dia mengakui dalam beberapa tahun terakhir ini anggur kurang diminati masyarakat Probolinggo. Hal ini yang menyebabkan secara produksi maupun identitas kota mulai tergerus.

BACA JUGA: Pemkot Probolinggo dan Tim Gabungan Temukan Mamin Kedaluwarsa

Sebagai wujud mengembalikan anggur sebagai icon kota, dia meminta setiap OPD di lingkungan pemkot menanam anggur. Selain itu, dia juga mendorong masyarakat Probolinggo turut melestarikan buah anggur.

“Bukan sekadar tanaman hiasan, kami berharap anggur bisa menjadi produk unggulan,” Hadi Zainal menjelaskan.

Sementara itu, Plt Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo, Sumadi menyebutkan anggur di kotanya memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi dibanding anggur dari kota lain.

Di mana tingkat manis yang dihasilkan, mencapai 20 brix. Padahal, lanjut Sumadi, buah anggur dengan tingkat rasa 14 brix sudah terasa manis.

BACA JUGA: Sensasi Kenikmatan Es Puter Ala Pak Cuk di Jalur Pantura Probolinggo

Hanya saja, berdasarkan data Juni 2019 populasi anggur tercatat 4.600 batang. Jumlah tersebut turun dari lima tahun sebelumnya yang mencapai 6.000 batang. Atau ada penyusutan jumlah pohon anggur, sebanyak 1.400 batang.

“Anggur Kota Probolinggo sebenarnya tidak kalah dengan anggur yang dijual di pasaran. Dari rasanya juga berbeda,” kata Sumadi.

Sumadi mengakui berkurangnya tanaman anggur disebabkan mati dan kurangnya peremajaan. Selain itu, kepedulian warga terhadap anggur juga kurang menunjang.