JATIMNET.COM, Surabaya - PT Jasa Marga (Persero) Pandaan-Malang memastikan tarif Tol Pandaan-Malang belum diberlalukan. Pihak pengelola masih menunggu keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait besaran yang akan ditetapkan.

"Kami masih menunggu keputusan menteri," ujar Humas PT Jasa Marga Pandaan-Malang, Agus Tri Antyo saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Sabtu 13 Juli 2019.

Agus pun belum bisa memastikan kapan surat yang dimaksud akan turun. Sejauh ini pihaknya masih menunggu untuk bisa menerapkan besaran tarif yang diberlakukan di jalan Tol Pandaan-Malang.

BACA JUGA: Tarif Tol Pandaan-Malang Perlu Dikaji Ulang

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Gatot Sulistyo Hadi berharap besaran tarif Tol Pandaan-Malang yang ditetapkan tidak melebihi Rp 1.000 per kilometer. "Kalau Rp 1.050 per kilometer itu kemahalan, lah kalau Rp 950 per kilometer juga kemurahan," kata Gatot.

Dia menilai, dengan Rp 1.000 per kilometer sudah paling ideal mengikuti konsesi yang telah dilakukan oleh pengelola jalan tol. Simulasinya, jika tarif ditetapkan Rp 950 per kilometer, hitungan konsesinya terlalu lama. Jangka waktu untuk bisa kembali investasinya terlalu lama, yakni 55 tahun.

"Hitungannya itu rumit. Konsesinya misalnya 40 tahun, kalau dibuat Rp 1.050 malah terlalu cepat, 38 tahun selesai. Tapi kalau Rp 950, butuh 55 tahun. Simulasinya begitu. Ini investor tidak mau," urainya.

BACA JUGA: Operasional Tol Malang-Pandaan Dongkrak PAD Sektor Pajak Kota Malang

Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI Mustofa Assegaf menginginkan tarif ruas tol Pandaan-Malang Jawa Timur sebesar Rp 1.000 per kilometer dapat dikaji ulang agar tidak memberatkan masyarakat yang sangat membutuhkan ruas tol tersebut.

Meski belum diberlakukan, namun angka Rp 1.000 per kilometer dinilai mahal karena biaya jalan tol per satu kilometer menelan Rp 250 miliar. Ia pun mengusulkan untuk mengkaji pricing policy atau kebijakan penetapan harga, sehingga harga biaya jalan tol ini terutama untuk angkutan logistik bisa dapat harga khusus.