JATIMNET.COM, Surabaya - Kebijakan pemerintah merelaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) disambut positif. Baik Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Asosiasi Pengusaha Rentcar Daerah (Asperda) Jawa Timur berharap keputusan ini dapat mendongkrak daya beli masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Bapenda Jatim, M. Yasin mengatakan, kebijakan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor dapat menumbuhkan daya beli sektor otomotif terutama kendaraan di bawah 1500 cc.

Ia yakin kebijakan ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur dengan meningkatnya pembelian kendaraan bermotor. "Pembelian kendaraan bermotor tahun 2020 merosot tajam dibandingkan 2019 lalu," ujar Yasin, Kamis 25 Februari 2021.

Data Bapenda Jatim, pembelian kendaraan bermotor tahun lalu memang merosot hingga 40 persen. Yasin berharap kebijakan relaksasi PPnBM dapat mendongkrak penjualan itu.

Baca Juga: DPRD Jatim Dorong Dispenda Maksimalkan Pendapatan Selain Pajak Kendaraan

Namun, Yasin belum menghitung perkiraan target kenaikan penjualan yang bisa dicapai pasca kebijakan tersebut diberlakukan. "Tapi yang jelas akan meningkatkan gairah otomotif, dan itu tujuan pemerintah. Saya sependapat kalau itu akan menggairahkan otomotif," ungkapnya.

Ketua Asperda Jatim Junaedi mengatakan, kebijakan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor akan berpengaruh pada meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemik Covid-19. "Contohnya sekarang saya sendiri, dalam kondisi pandemi saya berinvestasi beli unit," kata Junaedi.

Hanya saja menurutnya, relaksasi ini tidak akan berpengaruh signifikan pada bisnis persewaan mobil. Junaedi justru berharap ingin pemerintah memberikan kelonggaran terhadap pembatasan. "Tidak begitu ngefek, artinya gambaran sementara sekitar berapa persen itu detailnya (relaksasi), tapi itu tidak ngefek," tandasnya.