Logo

Pembagunan Separator di Semburan Minyak Butuh Pernyataan Darurat dari Wali Kota Surabaya

Reporter:,Editor:

Kamis, 10 October 2019 02:19 UTC

Pembagunan Separator di Semburan Minyak Butuh Pernyataan Darurat dari Wali Kota Surabaya

DInas ESDM Jatim menunggu Wali Kota Tri Rismaharini menyatakan status darurat untuk membangun separator di semburan minyak Jalan Kutisari Indah Utara III/19, Surabaya. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur menunggu surat pernyataan resmi Wali Kota Surabaya terkait status darurat bencana di semburan lumpur bercampur gas di Jalan Kutisari Indah Utara III/19.

Kepala ESDM Jatim, Setiajid menilai status kedaruratan bencana ini dibutuhkan guna membangun separator untuk mengatasi semburan lumpur tersebut. “Kami berencana membuat separator, dengan biaya sekitar Rp 150 juta,” ujar Setiajid, Rabu 9 Oktober 2019.

Alat ini, lanjutnya, dinilai penting untuk memisahkan kandungan lumpur dengan gas, minyak, dan air. Bentuknya tabung dengan tekanan di dalamnya, yang berfungsi memisahkan kandungan kimia pada semburan di rumah pasangan Lisawati dan Setiawan tersebut.

BACA JUGA: Semburan Minyak Tak Berhenti, Warga Kutisari Surabaya Adakan Tumpengan

Harapannya dengan pemasangan separator terpisahkan kandungan zatnya. Dengan begitu, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebab fungsi dari alat ini memang umumnya diperuntukkan memisahkan minyak dan air sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.

Selain itu, pemisahan antara minyak, air dan gas, bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar. “Misalnya alat itu bisa menghilangkan air yang larut di minyak mentah. Sehingga hasil gas dan minyak bisa dimanfaatkan masyarakat,” katanya.

Hanya saja untuk membangunnya, BPBD Jawa Timur selaku pemilik anggaran memerlukan pernyataan status darurat dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Tanpa itu anggaran membangun separator tidak bisa terealisasikan.

BACA JUGA: Semburan di Kutisari Bercampur Air, Geolog ITS Perkirakan Kandungan Minyak Menipis

“Harus pemkot, karena semburan lumpur bercampur gasnya di wilayah Surabaya. Kami ingin bergerak cepat sebagaimana program Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa),” ungkap Setiajid.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jawa Timur Handoko Teguh Wibowo mengatakan, separator menjadi solusi semi permanen yang dapat dipakai mengatasi semburan lumpur. Setidaknya alat ini dapat memisahkan air, minyak dan gas.

“Alat itu untuk menyaring minyak, gas dan air. Nantinya, airnya bisa dibuang ke selokan, gas dan minyaknya bisa dimanfaatkan warga,” kata Handoko.