Logo
Pemerintah berutang karena membangun banyak infrastruktur.

Sandiaga Sebut Utang Indonesia Mencapai Rp 5 Ribu Triliun

Reporter:,Editor:

Selasa, 01 January 2019 13:58 UTC

Sandiaga Sebut Utang Indonesia Mencapai Rp 5 Ribu Triliun

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berfoto bersama para pendukungnya di Pusat Jajanan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa 1 Desember 2018. Dalam kunjungan itu, Sandi menyebut utang pemerintah kini mencapai Rp 5.000 triliun. Foto: Sita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan pembangunan infrastruktur menyebabkan utang Indonesia bertambah banyak.

“Saat ini utang Indonesia sudah lima ribu triliun rupiah,” katanya usai bertemu dengan pelaku usaha kecil-menengah dan pengusaha di Pusat Jajanan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa 1 Januari 2019.

Utang sebesar itu, kata dia, diakui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. “Ini diakui oleh Pak Darmin dan Bu Sri,” katanya.

BACA JUGA: Indonesia Mungkin 'Punah' Kalau Turun Peringkat FSI

Menurut mantan Wakil Gubernur Jakarta itu, Indonesia sebenarnya bisa membangun infrastruktur tanpa utang. Caranya dengan menggandeng perusahaan dalam negeri dalam proses pembangunan.

Ia memberi contoh keterlibatan perusahaan miliknya dalam pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tanpa berutang.

Sandiaga adalah pemegang saham Saratoga Investama Sedaya. Salah satu anak perusahaannya adalah PT Lintas Marga Sedaya, yang turut dalam pengerjaan jalan tol Cipali sepanjang 116,75 kilometer.

Meski berhasil membangun jalan tol tanpa berutang, menurut dia, pemerintah memilih mekanisme utang untuk membangun infrastruktur. “Karena ada kebijakan pro penambahan utang,” katanya.

BACA JUGA: Tahun Politik, Pakde Karwo: Redam Emosi dan Jaga Rasionalitas

Jika terpilih jadi wakil presiden, Sandiaga akan menggandeng perusahaan lokal dalam pembangunan infrastruktur. Bekerjasama dengan badan usaha dalam negeri tak akan membebangi keuangan negara dan terhindar dari utang. Selain itu lapangan kerja terbuka dan harga-harga terjangkau.

“Bukan bangun infrastruktur dengan menambah utang,” katanya.

Setelah satu jam berdialog di pusat jajanan, Sandiaga berziarah ke Makam Sunan Ampel Surabaya. Sebelumnya, ia mengunjungi Pasar Larangan dan Pesantren Sabilur Rosyad Al Usmani di Sidoarjo.