Senin, 07 October 2019 02:17 UTC
Krisna Slamet Rasyid bersama mobil listrik karya bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Foto: Gayuh Satria.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo berupaya terus mengembangkan mobil listrik buatan mereka. Semangat dari membangun mobil listrik ini untuk mereduksi polusi yang diakibatkan mobil berbahan bakar fosil atau BBM.
Diterangkan Ketua Tim Mobil Listrik, Krisna Slamet Rasyid sampai saat ini mobil tersebut masih dalam pengembangan. Sebab desain mobil tersebut sudah layak untuk digunakan berkendara di jalan umum.
“Semua perlengkapan berkendara ada, mulai sabuk pengaman, lampu utama, sein, spion dan klakson, sudah tersedia. Sudah seperti mobil pada umumnya, lengkap,” kata Krisna, Senin 7 September 2019.
Dia menjelaskan mobil listrik hasil karya timnya telah melakukan pengembangan selama dua tahun dan hampir menghabiskan dana Rp 100 juta. Mobil tersebut, lanjut Krisna, ditenagai baterai lithium ion dengan kapasitas 20 mAh 48 Volt.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan Tempat Produksi Mobil Esemka
Menurutnya daya tersebut sanggup menempuh jarak sampai dengan 120 kilometer lebih, dengan kecepatan pada jalanan mendatar bisa mencapai 60 kilometer per jam.
Adapun mobil listrik ini hanya butuh waktu 2,5 jam untuk bisa mengisi baterai sampai penuh, karena telah menggunakan sistem fast charging. Adapun penggerak motor listriknya dipilih jenis Brushless Direct Current Motor (BLDC).
“Jenis BLDC akan lebih minim perawatan dan bisa digunakan untuk kecepatan tinggi,” terangnya.
Ditambahkan Krisna, sejauh ini tantangan terberat adalah pengembangan controller pada mobil listrik tersebut. Sebab dalam beberapa kali percobaan kerap terbakar pada bagian controller-nya.
BACA JUGA: Khofifah Pesan Esemka Sebagai Mobil Pribadi
Kesulitan tersebut disebabkan mayoritas tim pengembang adalah jurusan teknik mesin. Sementara pengembangan perangkat elektronik dan software diakui agak kesulitan.
Mobil listrik ini dinamai Warok v1.1 telah ikut dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) di Universitas Negeri Malang pada 24 September 2019 lalu. Hasilnya, tim ini menyabet juara satu ketegori Best Video dalam presentasi terbaik untuk desain mobil.
“Kami ditantang juri, jika pengemudi harus bisa keluar dari mobil dalam lima detik. Tapi desain mobil ini bisa membuat pengemudi keluar dalam tempo dua detik,” imbuhnya.
Krisna berharap pengembangan mobil listrik ini bisa diikutkan dalam kompetisi mobil listrik skala internasional dan bisa diproduksi secara masal.
