Selasa, 22 December 2020 06:40 UTC
TIKET BATAL: Kurangnya sosialisasi Rapid Test Antigen, salah seorang calon penumpang di Stasiun Kereta Api Mojokerto menunjukan tiket yang dikembalikan. Karena, sudah terlambat naik kereta api, Selasa 22 Desember 2020. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Diduga kurangnya sosialisasi mengenai pemberlakuan Rapid Test Antigen di transportasi, puluhan calon penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Mojokerto kecewa, lantaran gagal berangkat. Mereka pun akhirnya mengembalikan tiket keret api.
Salah satunya, Tian Yantika Putri (21), warga Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Ia kecewa lantaran tak bisa berangkat ke Jember menggunakan Kereta Api kelas Ekonomi Sri Tanjung pukul 12.24 Wib, Selasa, 22 Desember 2020.
"Merasa sangat keberatan. Saya juga baru tahu ini pas mau berangkat. Sosialisasinya juga gak meluas gitu," keluh mahasiswi Unej yang diantarkan kedua orangtuanya ini.
Kini Tian harus tetap gigit jari, dan membatalkan keberangkatannya ke Jember untuk pelaksanaan ujian di Universitas Jember. "Ada ujian praktik besok (Rabu, 23 Desember 2020). Ya gak bisa berangkat ini, kalau gak ada rapid test antigen. Disuruh batalkan dulu periksa ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
BACA JUGA: 94 Kereta Api di Wilayah Daop 8 Siap Beroperasi Saat Nataru
Sama hal dirasakan penumpang lainnya seperti, Arina Yulianti (59) yang sudah memesan tiket sejak satu bulan lalu untuk keberangkatan ke Banyuwangi hari ini. Ia juga gagal berangkat, sebab adanya aturan rapid test antigen yang mendadak membuatnya memilih moda transportasi darat lain seperti bus.
"Ini merugikan sekali, pemberlakukan rapid test antigen yang mendadak. Harusnya tes ini sudah disediakan pihak stasiun, kalau seperti ini kan tidak terbiasa jadinya," ucap kesalnya.
Dilain pihak, Kepala Stasiun Mojokerto Agus Mulyono membenarkan banyak penumpang yang melakukan pembatalan keberangkatan kereta, utamanya jarak jauh hari ini. Seperti Kereta Api Gaya Baru Malam, Kereta Api Bima, Kereta Api Sri Tanjung. "Ya ini banyak yang kecewa, dan ini tadi sudah ada 49 tiket yang membatalkan. Rata-rata tiket jarak jauh," katanya.
Pihaknya tak menampik, informasi yang diperoleh dari Menteri Perhubungan pada 20 Desember 2020 lalu, tak bisa tersosialisasikan secara maksimal secara manual, maupun online ke masyarakat pengguna moda transportasi publik ini.
BACA JUGA: Libur Nataru, Penumpang Wajib Tunjukan Hasil Rapid Test Antigen untuk KA Jarak Jauh
Sehingga membuat calon penumpang merasa kecewa dan merefund tiket yang sudah dipesan sejak jauh-jauh hari tersebut. Dengan sejumlah tujuan, yakni Banyuwangi, Jember, Bandung, Jakarta. "Per hari ini (Selasa, 22 Desember 2020) sudah diberlakukan. Rapid ini juga hanya berlaku tiga hari," jelasnya.
Terkait antisipasi seperti apa yang dilakukan pihaknya, ia menegaskan akan mengembalikan 100 persen uang pembelian tiket calon penumpang yang menggunakan kereta api jarak jauh. "Nanti yang jurusan mana-mana belum kita pilah dulu. Yang penting penumpang terlayani tidak terjadi penumpukkan," ungkapnya.
Ia mengingatkan, agar calon penumpang lainnya untuk melalukan rapid anti gent ke sejumlah rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut. Agar tak melakukan refunt tiket yang akhirnya membatalkan keberangkatan.
"Pemberlakukan ini sampai 8 Januari 2021 tahun depan. Calon penumpang harus melaksanakan ini (rapid tes antigen) biar bisa berangkat, kami tidak bisa bantu sebab langsung dari kementrian perhubungan," tandasnya.
