Kamis, 11 September 2025 08:30 UTC

KORBAN BANJIR. Salah satu korban banjir di Bali, Endang Cahyaning Ayu, dimakamkan di Desa Sumurmati, Kec. Sumberasih, Kab. Probolinggo, Kamis, 11 September 2025. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Bali meninggalkan duka mendalam. Tidak hanya bagi warga setempat, tetapi juga keluarga perantau asal Jawa Timur.
Seorang pedagang kue, Endang Cahyaning Ayu, 43 tahun, warga Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Endang meninggal dunia setelah mobil yang dikendarainya bersama sang suami, Jumali, 58 tahun, terseret arus deras di kawasan Pasar Badung, Bali.
Jumali berhasil selamat meski sempat terbawa arus, namun sang istri tidak sempat keluar dari kendaraan. Jenazah Endang sempat dibawa ke RS Mangusada, Bali, untuk proses identifikasi.
BACA: Diterjang Banjir Bandang, Jalur Jember-Banyuwangi Putus
Setelah itu, pada Kamis dini hari, 11 September 2025, jenazah dipulangkan ke kampung halaman di Probolinggo dan dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Suasana haru menyelimuti rumah duka. Tangis keluarga dan kerabat pecah saat peti jenazah tiba. Para tetangga tampak silih berganti datang untuk memberikan doa dan penguatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kepada wartawan, Jumali menceritakan detik-detik mencekam banjir yang merenggut nyawa istrinya.
Menurutnya, saat itu mereka sedang berjualan kue di sekitar Pasar Badung menggunakan mobil.
Namun hujan deras yang mengguyur sejak sore, membuat air sungai di dekat pasar meluap dengan cepat.
BACA: Banjir Bandang Terjang Bondowoso
“Saya sempat coba memutar balik mobil, tapi arus banjir tiba-tiba datang deras. Waktu itu saya keluar dari kemudi, lalu langsung terbawa arus. Untung saya bisa pegang pohon, tapi istri saya tidak sempat keluar dari mobil,” kata Jumali dengan suara bergetar.
Pasangan ini sudah merantau ke Bali selama dua dekade. Selama 20 tahun berjualan kue di Pasar Badung, mereka tidak pernah mengalami banjir sebesar kali ini.
“Baru kali ini banjir bandang sampai menutup jalan dan menyeret mobil,” katanya.
Kepergian Endang meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga warga Desa Sumurmati. Banyak warga yang mengenalnya sebagai sosok ramah, pekerja keras, dan tak pernah lelah membantu tetangga.
Kini, keluarga hanya bisa mengikhlaskan dan mendoakan almarhumah agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
