Rabu, 01 July 2020 08:40 UTC
PPDB. BACA JUGA: Persebaya Tunggu Jawaban PSSI Soal Kelanjutan Liga
JATIMNET.COM, Madiun – Sejumlah sekolah di Kota Madiun mengintensifkan protokol kesehatan saat menjelang tahun ajaran baru 2020/2021 yang dijadwalkan pada 13 Juli 2020. Di SMP Negeri 14, misalnya yang menerapkan prokokol kesehatan dengan penyemprotan disinfektan dijadwalkan dua kali dalam sepekan.
“Mulai minggu ini saya minta untuk lebih sering menyemprotkan disinfektan hingga ke kelas-kelas. Jika sebelumnya hanya di titik tertentu dan baru dua kali selama sebulan ini,” kata Kepala SMP Negeri 14 Kota Madiun, Endah Kartikowati, Rabu 1 Juli 2020.
Selain itu, setiap orang yang masuk wajib dicek suhu badannya menggunakan thermo gun yang disiapkan di pintu gerbang sekolah dan sejumlah ruangan. Pihak sekolah juga menyediakan wastafel untuk cuci tangan. “Semua wajib bermasker dan tetap menjaga jarak. Termasuk calon siswa baru yang mendaftar di sekolah ini,” ujar dia.
BACA JUGA: Muncul Dugaan SKD Fiktif di PPDB, Dindik Jatim: 92 Persen Gunakan KK
Endah mengungkapkan sejak Senin 29 Juni 2020, SMP setempat banyak dikunjungi orang tua murid yang ingin mendaftarkan anaknya. Mayoritas di antara mereka merupakan lulusan SD/MI berserta orang tua maupun wali murid yang berkonsultasi tentang pendaftaran peserta didik baru (PPDB).
Memang, selama sepekan ini PPDB dilangsungkan dalam dua tahap. Pertama, untuk jalur afirmasi dan prestasi lomba calon siswa yang terlaksana pada Senin hingga Selasa kemarin. Kemudian tahap kedua untuk jalur zonasi dan prestasi nilai rapor calon murid pada hari ini hingga Jumat 3 Juli 2020.
Hingga hari ketiga PPDB, jumlah pendaftar di SMP Negeri 14 masih berkisar 50-anak anak. Padahal, pagu yang ditetapkan di sekolah sebanyak 150 siswa untuk lima rombongan belajar. Menurut Endah, pendaftar pada PPDB tahun ini agak surut dibandingkan tahun lalu.
“Hari ini saja (hingga pukul 11.00), hanya 26 anak yang mendaftar, kalau tahun lalu sudah lebih dari 50 persen,” ia mengungkapkan.
BACA JUGA: Banyak Salah Unggah Berkas, Pagu Afirmasi PPDB SMA/SMK Tersisa Banyak
Kondisi itu dinilai karena tidak dilaksanakannya kegiatan promosi ke sejumlah SD. Sebab, sejak Maret lalu kegiatan belajar dan mengajar dilangsungkan di rumah sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Meski demikian, Endah berharap agar hingga akhir PPDB sekolahnya dapat memenuhi pagu yang ditetapkan.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Madiun, Slamet Hariyadi mempunyai pendapat berbeda. Menurut dia, masa pandemi Covid-19 tidak banyak berpengaruh terhadap PPDB.
Bahkan, ia optimisitis jumlah pagu untuk jenjang SD/SMP di Kota Madiun sebanyak 2.910 akan terpenuhi. “Karena jumlah lulusan SD/MI lebih banyak. PPDB juga dilaksanakan secara online,” ujar dia.