JATIMNET.COM, Mojokerto – Jari seorang peserta didik di salah satu Taman Kanak-Kanak (TK) di Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto terjepit mainan, Selasa, 16 September 2025.

Kejadian itu membuat panik. Bahkan, pihak guru yang gagal memberikan pertolongan, membawa si anak ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Dengan didampingi guru, anak TK tersebut datang (ke kantor BPBD). Ternyata, tangannya terjepit mainan yang ada di sekolah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mojokerto Ganesh Pressiatantra.

Ia menambahkan, insiden itu bermula saat jam istirahat. Seperti biasa, anak-anak asyik bermain di lingkungan sekolah. Namun, tanpa sengaja salah satu mainan justru masuk ke jari seorang peserta didik dan sulit dilepaskan.

“Jadi mungkin, namanya anak-anak waktu istirahat bermain. Tanpa sengaja bisa masuk ke jarinya dan tidak bisa keluar,” jelasnya.

BACA: Tim Damkarmat Jember Selamatkan Anak yang Terkunci di Kamarnya

Masih kata Ganesh, sejumlah guru  sebenarnya sempat mencoba berbagai cara sederhana guna melepaskan mainan yang menjepit jari anak tersebut. Salah satunya, melumasi dengan minyak agar mainan bisa lepas.

Namun usaha tersebut tidak berhasil. Karena khawatir kondisi anak makin parah, guru akhirnya membawa sang siswa ke kantor BPBD Kota Mojokerto untuk meminta pertolongan.

“Pihak sekolah sudah berupaya memberikan minyak atau sejenisnya tapi tidak bisa sehingga kami melakukan evakuasi,” tambah Ganesh.

Sesampainya di kantor BPBD, petugas pemadam kebakaran yang berpengalaman segera melakukan evakuasi. Dengan peralatan khusus dan ketelitian tinggi, mainan yang menjepit jari anak berhasil dilepaskan dalam waktu relatif singkat.

“Akhirnya datang ke sini (kantor BPBD). Alhamdulillah, berkat pelayanan dari petugas kami berpengalaman tidak membutuhkan waktu yang lama bisa segera terselesaikan,” kata Ganesh.

BACA: Perjuangan Damkar Evakuasi Kucing Liar Terjebak di Ketinggian Ornamen Masjid  

Menurutnya, proses pelepasan mainan itu hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Namun, yang lebih lama justru adalah menenangkan si anak agar tidak merasa takut dan trauma.

“Kurang lebih 15 menit. Malah yang lebih lama kita menenangkan si adiknya itu bagaimana tidak ada trauma,” ungkapnya.