Ini Saran Carles Puyol untuk Bintang Muda Indonesia

JATIMNET.COM, Surabaya – Mantan bintang Barcelona Carles Puyol memberikan resep untuk pemain sepak bola masa depan Indonesia. Tips itu dia berikan di sela kunjungan ke Surabaya dalam rangka tur Trophy Champions League, Rabu 13 Maret 2019.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi bintang sepak bola masa depan. Pemain muda terlebih dahulu harus menyukai profesinya dan memperhatikan pelatih.

“Kuncinya pemain sepak bola harus mencintai profesinya. Kalau sudah mencintai, maka sudah pasti segala sesuatunya akan berjalan dengan menyenangkan,” ujar Puyol, Rabu 13 Maret 2019.

BACA JUGA: Puyol Jagokan Juventus Juara Liga Champions

Setelah enjoy dengan dunianya, jangan lupakan aspek pelatih. Menurut Puyol, peran pelatih sangat penting dalam mengembangkan bakat seorang pemain.

“Dengarkan instruksi pelatih. Jangan maunya ingin menjadi bintang sepak bola, tapi tidak mau mendengarkan pelatih," ungkap pemain yang telah 15 tahun berkarir bersama Barcelon FC itu.

Dengan dua aspek tersebut, pemain yang menghabiskan 682 laga bersama Barcelona itu yakin siapapun pemain sepak bola bisa meraih kesuksesan dalam berkarir. Kemudian sukses itu juga bakal merembet ke tim nasional negara.

Puyol optimis dengan banyak bakat muda yang dimiliki, Indonesia bisa menerapkan pola seperti itu. Terlebih Indonesia adalah negara besar dan memiliki fanatisme sepak bola yang cukup tinggi.

BACA JUGA: Pep Cari Cara Hentikan Trio Penyerang Liverpool

Pemain kriwul itu menghabiskan sebagai pemain sepak bola di satu tim, yakni Barcelona. Ia tercatat masuk tim junior Barcelona sejak usia 17 tahun atau pada musim 1996-1997 di Segunda Division.

Dia menembus tim senior Los Cules, julukan Barcelona pada usia 21 tahun. Kepercayaan tersebut dibayar dengan menghadirkan 21 gelar baik domestik maupun internasional.  Beberapa di antaranya adalah Piala Liga Champions tahun 2006, 2009 dan  2011.

Begitu juga saat berseragam La Furia Roja atau timnas Spanyol, dia mengoleksi dua gelar Piala Eropa 2008 dan 2012, serta satu Piala Dunia 2010.