Logo

Ini Negara Berisiko Tinggi bagi Wisatawan

Reporter:

Selasa, 19 November 2019 23:12 UTC

Ini Negara Berisiko Tinggi bagi Wisatawan

Ilustrasi: GIlas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebuah penelitian yang dilakukan Ipsos-MORI dalam Travel Risk Map menyebutkan hampir seluruh negara di Afrika berisiko tinggi bagi wisatawan pada tahun 2020.

Disebutkan Libya dan Somalia menjadi dua negara paling berbahaya bagi wisatawan maupun business-traveller. Adapun risiko tinggi untuk kesehatan negara-negara Afrika adalah Nigeria, Guinea, Sierra Leone, Liberia, Sudan Selatan, Eritrea dan Republik Afrika Tengah.

Sementara negara Asia yang berisiko tinggi terhadap kesehatan adalah Yaman, Suriah, dan Korea Utara. Negara lain di Asia yang menjadi ancaman sosial dan keselamatan adalah Afghanistan dan Irak.

BACA JUGA: Agar Kalimas Surabaya Seperti Chao Phraya

Para peneliti mengevaluasi ancaman yang ditimbulkan kepada para traveller adalah masalah kekerasan politik (termasuk terorisme dan pemberontakan), kerusuhan sosial dan kejahatan kekerasan, serta kejahatan kecil.

Venezuela, Belize, Republik Dominika, Arab Saudi, Thailand dan Vietnam masuk sebagai negara dengan risiko keamanan di perjalanan selain negara-negara Afrika.

Ipsos-MORI merupakan perusahaan riset pasar yang berbasis di Inggris. Dalam sebuah riset yang menyebutkan peta risiko bagi wisawatan dalam Business Resilience Trends Watch 2020, menemukan 47 persen business-traveller menganggap risiko perjalanan akan meningkat tahun 2020 nanti.

Tingginya risiko keselamatan juga disampaikan Doug Quarry dari International SOS, yang mengatakan ancaman bisa berdampak pada stabilitas ekonomi mapan.

BACA JUGA: Pendakian Gunung Ijen Resmi Dibuka

“Sangat menggembirakan melihat para pembuat keputusan menjadi semakin sadar akan ancaman keamanan, kesehatan, dan penyakit menular,” terang Doug Quarry.

Keluargnya peta risiko bagi wisatawan tahun 2020 memudahkan negara atau perusahaan/ Lembaga merencanakan dan melakukan diantisipasi guna menjaga investasi. “Termasuk tenaga ahli yang terlibat dalam investasi itu,” ujar Quarry.

Dalam rilis tersebut menyebutkan negara-negara Nordik, seperti Norwegia, Finlandia dan Islandia memiliki risiko lebih rendah terhadap masalah medis, keamanan dan keselamatan jalan.

Sumber: Dailymail.co.uk