Senin, 16 December 2019 00:45 UTC
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid
JATIMNET.COM, Surabaya - Tahun 2020 menjadi target Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan perekrutan besar-besar kader baru, sebagai bentuk apresiasi di Pemilu 2019.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, rekrutmen akbar dilakukan usai partainya mampu meraup pemilih mencapai 11,4 juta orang. Selain belasan juta pemilih, ada juga ratusan ribu saksi yang terlibat.
Dari 800 ribu orang, sebagian besar mereka bukan kader PKS. "Wajarnya mereka inilah yang menjadi kader dan anggota PKS. Mereka target utama. Kalau rekrutmen besar-besaran bisa merekrut seluruh saksi, jumlahnya sudah melebihi target kami," ujar Hidayat Nur Wahid di Surabaya, Minggu 15 Desember 2019.
Ia pun menolak dikatakan rekrutmen ini karena banyaknya kader yang menyebrang ke partai baru besutan mantan pimpinan PKS, yakni Partai Gelombang Rakyat (Gelora).
BACA JUGA: Soal Pilwali Surabaya, Hidayat Nur Wahid: PKS Mencalonkan dan Dimenangkan
Murni karena banyaknya relawan di Pemilu namun belum menjadi kader partai. Melalui kerja keras para saksi, hasil pemilu 2019 menunjukkan peningkatan di banyak hal.
"Rekrutmen ini kegiatan setiap periode. Tidak spesifik terkait kondisi tertentu. Ini sikap dasar partai meningkatkan jumlah anggota dan eksistensinya," kata Hidayat Nur Wahid.
Mengacu pada jumlah kader menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, di Jawa Timur tidak begitu signifikan kader PKS di daerah pemilihan Jatim yang menjadi Anggota DPR RI, tidak ada perubahan hanya mendapat jatah dua kursi.
Begitupun dengan jumlah kader PKS Anggota DPRD Provinsi yang menurun. Namun, dari segi pemilih memingkat.
"Jadi ini tidak ada hubungannya dengan adanya partai baru atau tidak ada partai baru. Kami hormati, di Indonesia ini ada hak berkumpul dan berserikat. Itu hak konstitusional. Kata kuncinya, PKS terbiasa mengubah tantangan jadi peluang." katanya.