Logo

Helikopter Water Bombing Terkendala Kabut, Relawan Atur Strategi Padamkan Arjuno

Reporter:,Editor:

Jumat, 18 October 2019 04:06 UTC

Helikopter <em>Water Bombing</em> Terkendala Kabut, Relawan Atur Strategi Padamkan Arjuno

Helikopter milik BNPB. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Helikopter water bombing tak bisa menemukan sejumlah titik api di lereng Gunung Arjuno akibat tertutup kabut tebal. Relawan pemadaman kini sedang membahas sejumlah upaya lain guna memadamkan bara api untuk mencegah munculnya api, yang telah melahap sedikitnya 850 hektare lahan.  

"Kami paksakan heli terbang, tapi tidak tahu titik api juga bahaya," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Timur, Satrio Nurseno, Kamis 17 Oktober 2019. 

Satrio berharap upaya pembahasan ini bisa menyisir bara api untuk mengurang potensi muncul kebakaran lagi. Sebab, yang terjadi pada kebakaran lalu adalah bara api yang masih memiliki dampak berupa kebakaran hutan. 

BACA JUGA: Helikopter Angkut 10 Ribu Liter Air Padamkan Kebakaran di Arjuno

Selain itu, menurut Satrio, BPBD Jatim juga akan membawa tandon air berkapasitas 2.200 liter ke beberapa titik yang rawan kekeringan, ke atas pegunungan. Fungsinya selain pembasahan juga sebagai air minum satwa liar.

"Rencananya kami sesuaikan dengan titik yang diperlukan. Kami masih memetakan kebutuhan berapa, rencana 2.200 liter bawa naik memang susah," tuturnya. 

Usai pembasahan, lanjut Satrio, relawan akan kembali menyebar benih untuk memulihkan kondisi vegetasi Gunung Arjuno. Informasi yang diterimanya, banyak tumbuhan, seperti cemara gunung dan bunga edelwis, habis terbakar. 

BACA JUGA: BNPB Kirim Helikopter Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Arjuno

Diharapkan, penyebaran benih itu mampu memulihkan vegetasi di sekitar kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Mengingat November diperkirakan sudah turun hujan. 

"Kawasan itu kan termasuk taman konservasi, ini nanti akan disebar benih agar tanamannya bisa tumbuh lagi meskipun katanya sulit," ungkap Satrio.