JATIMNET.COM, Surabaya - Sejumlah partai politik di Jawa Timur mulai memanasi mesin menghadapi Pemilu 2024. Termasuk soal pemilihan gubernur (Pilgub). Beberapa partai politik yang memiliki kursi legislatif sudah mulai menyiapkan kader terbaik untuk dicalonkan maju di Pilgub 2024. 

DPD Partai Gerindra Jawa Timur salah satunya, yang disebut-sebut sudah ancang-ancang mengusulkan kader Gerindra Jatim maju sebagai calon gubernur Jatim mendatang. 

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan partainya telah menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung di Pilkada 2024. Tidak hanya Pilgub, tetapi juga Pilbup dan Pilwali. 

"Partai Gerindra Jatim memiliki modal politik yang cukup besar di Jatim karena menjadi pemenang ketiga di Jatim dan nomor dua di tingkat nasional dalam perolehan suara pemilu 2019, sehingga berpeluang besar memanangkan kontestasi Pilkada serentak di tahun 2024," ujarnya, Sabtu 1 Januari 2024.

Baca Juga: Hadapi Pemilu 2024, Demokrat Jatim Dorong Kader Lebih Dekatkan Diri ke Masyarakat

Saat ini, kata dia, Partai Gerindra banyak anak muda. Dari 205 kursi legislatif di tingkat kabupaten/kota rata-rata yang duduk menjadi anggota DPRD kalangan anak muda dan fresh.

"Tahun 2024 mendatang itu jumlah pemilih dari kalangan anak muda akan mendominasi, sehingga kalau Partai Gerindra mengusung anak muda sebagai caleg maupun calon kepala daerah tentu peluang menang-nya juga akan semakin besar," katanya.

Ia juga menegaskan, hasil beberapa lembaga survey menyebut Partai Gerindra juga banyak disukai kalangan anak muda dan generasi milenial.

Baca Juga: Sebagai Sayap Pemuda Milenial, TIDAR Jatim Siap Bekerja Membesarkan Partai Gerindra

"Ini artinya Partai Gerindra adalah partai masa depan yang diharapkan menjadi lebih besar oleh kalangan anak muda. Karena itu potensi anak muda tidak boleh menjadi beban tapi harus diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin masa depan," katanya.

Sementara disinggung terkait dirinya yang disebut-sebut akan berpeluang maju sebagai Calon Gubernur Jatim, Sadad mengatakan harus siap bila partai telah menunjuknya.

"Kalau seorang ketua partai di tingkat provinsi terus dia nggak mau jadi calon kepala daerah (gubernur), ya ngapain jadi ketua partai. Ini adalah konsekwensi politik dan harus siap," kata Sadad.