JATIMNET.COM, Situbondo – Selama tiga pekan, transaksi hewan ternak sapi dan kambing  lesu di sejumlah pasar hewan di Situbondo. Penurunan transaksi ini diduga sebagai dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Situbondo sejak 9 hingga 22 Februari 2021.

Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh. “Bukan cuma itu penyebabnya, tapi faktor cuaca ekstrem seperti banjir dimana-mana menyebabkan transaksi hewan ternak mengalami penurunan sekitar 25 persen,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo Muhammad Hasanudin Riwansa, Senin, 22 Februari 2021.

BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Harga Hewan Kurban di Ponorogo Terjun Bebas

Menurut pejabat yang akrab disapa Udin ini, Situbondo memiliki tiga jenis pasar hewan yang beroperasi di hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Pedagang sapi yang datang ke Situbondo berasal dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, seperti Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.

Udin mengaku sudah memantau  transaksi hewan di tiga pasar tersebut dan sudah mulai kembali normal. Para pedagang hewan ternak dari luar daerah  kembali berdatangan karena pasar hewan di Situbondo merupakan salah satu pasar dengan transaksi terbesar di Jawa Timur. Transaksi keuangan di pasar hewan dalam setahun bisa mencapai Rp1,3 triliun.

BACA JUGA: Merugi, Pedagang Desak Seluruh Pasar Hewan di Jember Dibuka

“Sekarang saya memantau di pasar hewan Seninan (pasar hewan setiap hari Senin) dan alhamdulillah transaksi hari ini sudah kembali normal,” katanya.

Udin menambahkan selama masa pandemi Covid-19, transaksi di pasar hewan tetap harus mematuhi protokol Kesehatan. Satgas Covid sudah memberikan peringatan akan menutup pasar hewan jika pedagang tidak tertib.

“Pasar hewan ini salah satu denyut ekonomi masyarakat kecil. Jadi kami terus pantau terutama kepatuhan mereka terhadap protokol kesehatan,” katanya.

 

 

# Foto: Pedagang membawa hewan ternak kambing  ke pasar menggunakan gerobak

#Foto: Pedagang membawa hewan ternak kambing ke pasar menggunakan dokar

#Hozaini