WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan risiko banjir maupun genangan air musim hujan kali ini akan berkurang. Rupa-rupa cara sudah dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasinya. Mulai dari membangun tanggul, bozem, rumah pompa, membersihkan dan mengeruk sungai serta saluran air.

"Jadi ketimbang tahun lalu, kami lebih siap mengantisipasi musim hujan tahun ini," kata Risma saat sidak pembangunan Bozem Sumberejo beberapa waktu lalu.

Genangan air memang masih menjadi kekhawatiran warga Kota Buaya mengingat letak topografis kota di dataran rendah. Selain itu, Surabaya juga dialiri sejumlah sungai besar yang membelah kota: Kali Surabaya dan Kali Lamong. Dua sungai besar ini memiliki banyak sekali anak sungai sekaligus menjadi muara bagi saluran air tengah kota.

Namun demikian pemkot sejak jauh hari sudah mengantisipasi masalah tersebut. Cara pemkot meredam potensi genangan air sejauh ini memang sudah efektif. Buktinya, pada awal musim hujan kali ini (2020) Surabaya bisa dibilang clear dari genangan. Andai ada pun air tidak terlalu lama menggenang alias cepat surutnya.

Bandingkan dengan DKI Jakarta yang hampir separuh wilayahnya dikepung banjir. Padahal dari sisi topografis dua kota besar ini memiliki kondisi wilayah yang relatif mirip. (Info)