Logo

Belum Ada Aturan Mengikat, Disperindag Mojokerto Tegur Waralaba Jual Kontrasepsi

Reporter:,Editor:

Rabu, 12 February 2020 07:15 UTC

Belum Ada Aturan Mengikat, Disperindag Mojokerto Tegur Waralaba Jual Kontrasepsi

Kepala Disperindag Kota Mojokerto Ruby Hartoyo. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto akan memberikan teguran terhadap toko waralaba atau retail modern yang kedapatan memajang alat kontrasepsi atau alat bantu seks yang mudah dijangkau anak-anak.

Hal ini menyusul adanya keluhan dari masyarakat karena merasa resah, lantaran alat kontrasepsi yang dipajang di beberapa waralaba atau toko retail modern tersebut begitu nampak, dan mudah dijangkau oleh anak-anaknya.

Pasalnya orang tua khawatir, dengan adanya alat kontrasepsi yang dipajang secara terang-terangan ini nantinya berdampak negatif pada anak-anak yang belum memasuki masa Pubertas.

Kepala Disperindag Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengakui, saat ini belum ada aturan mengikat mengenai larangan memajang alat kontrasepsi dan alat bantu seks di tempat umum seperti di toko retail modern.

BACA JUGA: Perempuan Hamil Gugat Kurir Karena Telat Antar Kondom

"Kalau tidak salah justru program Keluarga Berencana (KB) itu mengharapkan toko-toko tersebut menjual alat kontrasepsi. Hanya saja, alat kontrasepsi itu seharusnya ditempatkan yang tidak mudah dijangkau anak-anak," katanya, Rabu 12 Februari 2020.

Kenyataannya rata-rata alat kontrasepsi ini, justru dipajang di depan kasir, sehingga mudah dijangkau anak-anak. Berbagai merek alat kontrasepsi itu berada di dalam rak berjajar rapi dengan penataan permen maupun cokelat. 

Ada keluhan masyarakat lantaran ketika wanita paruh baya mengajak anaknya yang berusia 10 tahun masuk ke dalam toko modern tersebut. Secara tidak sengaja anak ini memegang alat kontrasepsi di etalase depan kasir toko modern itu. 

Dia gelagapan saat anaknya memegang alat kontrasepsi yang dibungkus wadah kotak itu karena dikira permen. Sayangnya ibu dua anak asal Kelurahan Prajurit Kulon Kota Mojokerto ini saat dikonfirmasi, Selasa 10 Februari 2020 kemarin menolak menyebutkan namanya karena privasi.

BACA JUGA: Berikan Jasa Poliamori, Pria di Mojokerto Mampu Bertahan 25 Menit

Ruby Hartoyo sendiri siap menerima pengaduan dari masyarakat, apabila merasa terganggu dengan adanya alat kontrasepsi dipajang di tempat yang mudah dijangkau anak-anak.

Terkait hal ini, lanjutnya, masyarakat kapanpun bisa melayangkan aduan ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (P2KBP2) yang akan diteruskan melalui surat resmi kepada Disperindag Kota Mojokerto.

"Kita buat surat imbauan kepada pengelola toko-toko modern, jadi untuk penjualan alat kontrasepsi itu supaya dijauhkan dari pengelihatan dan jangkauan anak-anak," terangnya.

Dalam hal ini, kata Ruby, memang belum ada regulasi yang mengatur tata cara perdagangan secara spesifik mengenai penjualan alat kontrasepsi, maupun alat bantu seks.

BACA JUGA: Jual Temannya Sendiri, Warga Mojokerto Ditangkap

"Artinya sosialisasi alat kontrasepsi ini, sudah disosialisasikan hampir 14 tahun yang lalu.  Jadi sekarang ini, mungkin penjualannya harus diletakkan di tempat yang aman diluar jangkauan dan penglihatan anak-anak," paparnya.

Setidaknya ada sekitar 32 toko retail modern di Kota Mojokerto di antaranya, toko Indomaret, Alfamart, Superindo, Carrefour dan lainnya. "Saat ini kita tindaklanjuti sekedar untuk imbauan secara tertulis, agar pemajangan alat kontrasepsi di toko retail modern bisa disimpan jauh dari penglihatan anak-anak. Untuk sanksi belum ada," jelasnya.

Ditambahkannya, harusnya ideal meletakkan dalam penjualan alat kontrasepsi dan alat bantu seks itu bisa diletakkan di belakang kasir. Sehingga tidak mudah dijangkau dan dilihat oleh anak-anak.

Jika diperlukan kedepan akan ada pembatasan display alat kontrasepsi di toko-toko retail tersebut, untuk antisipasi pengaruh negatif terhadap anak-anak. "Kalau menurut saya seharusnya alat kontrasepsi itu ditempatkan jauh dari jangkauan anak-anak misalnya kalau ada masyarakat yang mau beli, nantinya bisa tanya ke kasir," imbuhnya.