Minggu, 19 May 2019 08:02 UTC
BERKAH RAMADAN. Paulina sibuk melayani pelanggannya yang membeli takjil kue khas banjar di kawasan Reiligi Ampel, Surabaya, Sabtu 18 Mei 2019. Foto-foto:Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Ramadan, tidak pas rasanya tida mengunjungi kawasan Ampel. Banyak pernik-pernik Ramadan di kawasan tersebut. Mulai jajanan, makanan, peralatan ibadah, sampai kebutuhan se-hari-hari, semuanya ada.
Ngomong-ngomong soal makanan, di kawasan Ampel bertebaran berbagai masakan atau kue dari penjuru negeri. Masakan Arab, Madura, Makassar, Lamongan, Maluku, hingga Banjarmasin. Tak ketinggalan pula dengan takjil atau jajanan untuk buka puasa.
Sejak 6 Mei 2019 cukup banyak aneka takjil yang dijajakan di kawasan Religi Sunan Ampel. Paulina (52 tahun) misalnya, warga Pasar Turi memanfaatkan bulan Ramadan untuk berjualan aneka jajanan khas Banjar di kawasan tersebut.
Kebetulan orang tuanya berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tidak sulit baginya untuk menjajakan jajanan khas Banjarmasin.
BACA JUGA: Berburu Takjil di Kawasan Ampel
“Sudah 40 tahun berjualan di sini, dulu pas remaja bantuin orang tua,” kata Paulina saat diwawancarai di sela-sela berjualan di Kawasan Ampel Surabaya, Sabtu 18 Mei 2019.
Jajanan yang dijual Paulina mayorits kue basah dengan bahan dasar adalah tepung beras dan santan yang dicetak di loyang. Bahan dasar tersebut bisa dicampur dengan beberapa bahan lain seperti pisang, ketan, dan lainnya.
“Ada lima varian atau jenis yang berbeda-berda,” kata dia sambil melayani pembeli.

MANIS DAN LEMBUT. Kakaraban takjil khas Banjarmasin yang dijual di Kawasan Religi Ampel. Foto:
Pertama adalah Sarimuka Lekatan yang terbuat dari gula, tepung beras, santan dan ketan. Cara membuatnya seluruh bahan dicampur santan dioalah secara terpisah. Selanjutnya ketan di cetak diloyang, lalu atasnya dilapisi olahan tepung beras dan santan.
Nangka Susun dengan bahan tambahan pandan. Jajanan ini dengan bahan nangka, tepung beras, santan, gula diolah menjadi satu, dan tahap akhir diberikan daun pandan, selanjutnya dicetak di loyang.
Amparan Tatak Pisang dengan bahan dasar tepung beras, gula dan santan yang di dalamnya terdapat pisang. Cara membuatnya pun sama seperti nangka susun.
BACA JUGA: Mitos dan Segar Manis Dawet Jabung Ponorogo
Putri Selat yang bawahnya terdapat parutan kelapa ini menggunakan bahan tepung beras, gula, santan dan parutan kelapa dengan ukuran yang agak besar. Cara membuatnya pun semua bahan diolah menjadi satu dan dicetak di loyang.
Kararaban ini jajanan yang menggunakan bahan tepung beras, gula, santan dan keningar atau kayu manis. Cara membuatnya seluruh bahan diolah menjadi satu, dan tahap terakhir kayu manis ditabur di atasnya sebagai percantik tampilannya.
Kue yang dijual Paulina ini hanya dijual di Bulan Ramadan dan memiliki rasa manis, yang cocok untuk dijadikan takjil berbuka puasa.

BERBAHAN PISANG. Irisan Tatakan Pisang banyak digemari warga Banjarmasin yang tinggal di Surabaya. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
Dalam proses pembuatannya terbilang susah dan lama. Sebab proses pembuatan kue ini memakan waktu hamper setengah hari. Begitu juga untuk mencari bahan kue basah pada hari biasa sangat sulit.
Paulina menerangkan berjualan kue basah pada Ramadan ini sudah turun menurun. Oleh sebab itu, jajanan khas Banjar hanya ada di Ampel dan hanya dirinya yang berjualan.
Ia mengatakan, dari semua pembelinya, rata-rata warga Banjarmasin yang berdomisili di Surabaya.
BACA JUGA: Warga Banyuwangi Serbu Festival Kuliner dan Takjil Ramadan
Dalam waktu sehari, ia mampu menghabiskan enam loyang untuk setiap kue Banjar. Di setiap harinya pun, dagangannya selalu ludes.
Paulina menggelar dagangannya mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau, yakni Rp 14 ribu untuk satu potongan persegi panjang.
Sementara itu, Oktin Putri warga Banjarmasin yang berdomisili di Wiyung mengaku hampir setiap hari di bulan puasa ia membeli jajan Banjar. Meski jauh, itu tak mengurungkan niatnya untuk membeli.
“Kapan lagi ada kue Banjar di Surabaya. Dan rasa yang memang rasa kue Banjar asli seperti di Banjar ya cuman di sini. Ya, meskipun jauh banget dari rumah, tetap saya beli,” pungkasnya.