JATIMNET.COM, Probolinggo – Polres Probolinggo menggelar pasar murah bahan pokok secara serentak di 21 wilayah kecamatan, Rabu, 13 Agustus 2025.   

‎Dalam pelaksanaannya, seluruh stok beras dari Perum Bulog yang dibanderol di bawah harga eceran tertinggi (HET) ludes terjual hanya dalam waktu kurang dari dua jam.

Beras tersebut dijual dengan harga Rp57.000 per kemasan 5 kilogram atau setara Rp11.400 per kilogram. Nominal itu lebih rendah dari HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp12.500 per kilogram.

BACA: Empat Jam, 207 Sak Beras Ludes Terjual di Bazar Gerakan Pangan Murah Jombang

‎Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif menyatakan bahwa pasar murah ini merupakan tindak lanjut program pemerintah dalam mendistribusikan beras murah melalui Polri. Pelaksanaannya dirancang untuk menjangkau masyarakat secara merata, termasuk di wilayah pelosok.

‎“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. Semua beras langsung habis terjual. Semoga kegiatan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan warga,” ujarnya.

‎Untuk memastikan pemerataan, setiap warga hanya diperbolehkan membeli maksimal dua paket beras dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). ‎Kebijakan ini diambil agar bantuan dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin penerima manfaat.

BACA: Stabilkan Harga Sembako, Polres Gresik Gelar Gerakan Pangan Murah

Kapolres Probolinggo menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polres Probolinggo terhadap kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.

‎“Program pemerintah ini kami turunkan hingga ke Polsek jajaran agar manfaatnya bisa langsung dirasakan warga. Semoga sedikit banyak dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat,” tuturnya.

‎Salah satu penerima manfaat, Romlah (52), menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pasar murah tersebut. “Kami sebagai ibu rumah tangga sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Semoga bisa digelar terus,” ungkapnya.

‎Program pasar murah Polres Probolinggo menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan pokok.

Selain itu, sebagai bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, Perum Bulog, dan aparat kepolisian untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.