JATIMNET.COM, Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani  memberi apresiasi tinggi terhadap sektor UMKM atas perannya dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Hal ini terbukti dengan masih bertahannya sektor UMKM yang berada di Kabupaten Gresik yang terus aktif berperan pada masa pandemi seperti saat ini.

Menurut Gus Yani, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Ia juga mengapresiasi kemandirian yang telah dilakukan pelaku UMKM di tengah kemajuan teknologi.

Begitu juga dengan kondisi pandemi saat ini, merupakan suatu hal yang luar biasa apalagi bisa beradaptasi dengan keadaan dan terus berjuang meningkatkan perekonomian.

BACA JUGA: UMKM Ikan Kerapu dan Gula Merah Asal Bawean Gresik Tembus Ekspor Mancanegara

"Kami akan selalu mendukung UMKM dengan menjadi fasilitator yang bijak. Salah satunya kita lakukan lewat Nawa Karsa yaitu 3 B (Bela, Beli, Bagi) produk UMKM," kata Yani, Senin, 27 Desember 2021.

Pihaknya terus mendorong UMKM untuk berorientasi dan berani ekspor yang menjadi komponen produk domestik bruto yang dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Pemkab Gresik berupaya dan telah menyiapkan program menaikkan kelas UMKM, di antaranya memfasilitasi pelatihan ekspor, pendampingan dan asistensi, perizinan, branding, sertifikasi halal," katanya.

Sebagai catatan, UMKM  berbasis ikan di Kabupaten Gresik menerima sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat Instalasi Karantina Ikan (IKI), dan sertifikat Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Pangan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

BACA JUGA: MPP Gresik Berikan Kemudaan Pelaku UMKM Untuk IUMK

UMKM yang menerima sertifikat itu di antaranya Mansyur Farm di Bawean, Kecamatan Sangkapura; Mie Hokky di Kecamatan Manyar; UD. Multi Sarana Niaga/Bandeng Mentari di Kecamatan Gresik; dan UD. Family Food di Kecamatan Driyorejo.

Gus Yani berpandangan sertifikasi di atas merupakan bukti pencapaian kolaborasi pendampingan OPD dan lembaga terkait seperti Diskoperindag, Dinas Perikanan, Bea Cukai, BKIPM Surabaya II, dan asosiasi UMKM.

Sehingga penerbitan sertifikasi tersebut bisa rampung dengan waktu yang tidak lama dan proses yang tidak berbelit serta gratis tanpa dipungut biaya.