JATIMNET.COM, Jombang – Proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Muhammad Yusuf Hasyim memasuki tahap krusial. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) dari Jakarta melakukan kunjungan verifikasi ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis, 3 Juli 2025.

Kunjungan ini merupakan bagian dari proses administratif setelah Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mengajukan dokumen pengusulan yang berawal dari inisiatif masyarakat melalui Dinsos Kabupaten Jombang. 

Pada proses verifikasi ketat ini, para rombongan TP2GP yang hadir dipimpin M. Alfan Alfian dan. Pepen Nazaruddin didampingi perwakilan Dinsos Jatim dan Jombang, dan juga dihadiri Asisten Sekda Jatim Akhmad Jazuli serta keluarga besar almarhum.

BACA: NasDem Perjuangkan Penyematan Gelar Pahlawan untuk KH Syaikhona Kholil

"Kami datang untuk mencocokkan data dokumen dengan fakta lapangan. Kontribusi KH Yusuf Hasyim atau Pak Ud dalam perjuangan bangsa sangat jelas, termasuk perannya menolak agresi militer melalui garis Van Mook," kata Alfan kepada awak media.

Alfan menyatakan dokumen pengusulan yang diterima termasuk yang terlengkap dan bisa menjadi rujukan untuk calon pahlawan nasional lainnya. Hal serupa juga dikatakan Pepen, tim juga memverifikasi pewarisan nilai-nilai perjuangan kepada ahli waris.

"Timeline profile sang tokoh Kiai Yusuf juga pernah andil di pendiri Banser NU, aktif menolak PKI, penggagas haul Bung Karno 1980-an, serta putra KH Hasyim Asy'ari pendiri NU dan kini dimakamkan di kompleks Tebuireng," katanya.

Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menambahkan bahwa mendiang merupakan tokoh kunci Nahdlatul Ulama pascakemerdekaan. 

BACA: Mereka yang Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

"Kiprah beliau di Tebuireng dan NU sangat signifikan," katanya.

Kedatangan tim tersebut juga dalam agenda ziarah ke makam Pak Ud di sisi barat masjid Tebuireng. Proses selanjutnya menunggu keputusan final pemerintah pusat.

Selain itu, Ali Mufrodi dari TP2GD Jatim juga meyakini semua persyaratan telah terpenuhi. "Verifikasi ini lebih bersifat formalitas," katanya.