JATIMNET.COM, Probolinggo – Tim gabungan penyelamatan hiu paus yang terjebak di saluran air (inlet) PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo terus melakukan evakuasi. Sejauh ini tim gabungan terkendala menggiring satwa laut dilindungi itu keluar inlet.

Informasi terbaru, hiu paus yang sebelumnya terjebak di inlet 8 PLTU Paiton telah digiring ke inlet 2. Namun demikian, untuk mengarahkan hiu paus dari inlet 2 menuju inlet 1 masih mengalami kendala.

“Hiu Paus enggan memakan umpan ikan-ikan kecil yang diberikan,” kata Ketua Tim Gabungan, Letkol Inf Imam Wibowo, Rabu 18 September 2019.

BACA JUGA: Hiu Paus Berukuran 4,5 Meter Terjebak di Saluran Air PLTU Paiton

Namun begitu tim gabungan mencoba opsi kedua, yakni dengan melempar jaring. Cara ini tetap tak membuahkan hasil. Sebab jaring tak dapat mengembang karena terbawa arus deras inlet PLTU.

“Sementara tim tetap memakai opsi pertama, yakni menggiring hiu menggunakan umpan ikan-ikan kecil. Dan di belakangnya, ditaruh jaring. Kami prediksi, paling lambat Kamis besok hiu paus bisa keluar dari kanal PLTU Paiton,” terang pria yang juga Dandim 0820 Probolinggo itu.

Dalam upaya evakuasi hiu paus, tim menggunakan perahu karet guna menggiring satwa laut itu keluar areal kanal PLTU. Jika sebelumnya hiu paus terjebak di Inlet 8, saat ini sudah berada di inlet 2 PLTU, atau 500 meter lebih maju dari sebelumnya.

BACA JUGA: Hiu Paus Terjebak di Inlet PLTU Paiton Dikhawatirkan Stress

Tim yang terlibat evakuasi meliputi kopaska, Lantamal, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati-KLHK.

Kemudian Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar, Satwas PSDKP Probolinggo, BBKSDA Jatim, Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Situbondo dan instansi lainnya

Diberitakan sebelumnya, hiu paus (whaleshark) berukuran 4,5 meter terjebak di inlet 8 PLTU Paiton, Kamis 12 September 2019. Pada Sabtu 13 September, satwa tersebut sempat digiring ke inlet 3, menggunakan metode penyinaran oleh petugas BPSPL.