Senin, 11 May 2020 11:20 UTC
PREMAN. Diduga masalah tiga unit mobil ditarik, uluhan orang tidak dikenal diduga preman datangi kantor PT Clipan Finance Indonesia Sidoarjo. Foto: Bruriy
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Sekitar 20 orang tidak dikenal mendatangi kantor PT Clipan Finance Indonesia, di Ruko Juanda Bussines Center, Jalan Raya Juanda, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Mereka tidak terima dengan penarikan tiga unit mobil yang dilakukan pihak perusahaan PT Clipan Finance, Senin 11 Mei 2020.
Dalam pantauan jatimnet.com, kedatangan mereka pun membuat panik sejumlah karyawan di lantai satu hingga tiga. Sebab, saat datang memukul atau menggedor pintu, untuk mencari pimpinan perusahaan PT Clipan Finance. Tidak hanya itu, puluhan orang dengan pakaian preman itu juga melarang semua karyawan keluar dari kantor.
Selain itu, mereka juga mencari orang yang menarik mobil, akhirnya ditemukan. Mereka pun minta supaya perusahaan berkenan mengeluarkan tiga unit mobil yang ditarik diduga suruhan atau dept collektor dari PT Clipan Finance.
Namun, tidak lama sekelompok orang berpakaian preman datang yang diduga juga dari suruhan perusahaan berusaha menenangkan. Tapi, justru terjadi ketegangan antara dua kubu, yakni sekelompok suruhan dari si pemilik mobil dan perusahaan.
BACA JUGA: Dua Preman Gasak Uang dan HP Pengunjung GOR Mastrip Probolinggo
Ketegangan ini pun mengundang perhatian sekitar ruko, sehingga pihak kepolisian dari Polsek Sedati jajaran Polresta Sidoarjo ikut mengamankan sekitar lokasi. Kebetulan di saat itu juga melakukan mediasi antara perwakilan dari perusahaan dan suruhan dari si pemilik mobil.
Franki Matakena, salah seorang saudara pemilik mobil mangaku, kedatangannya bersama teman-temannya hanya ingin meluruskan permasalahan. Kalau pihaknya tetap bertanggung jawab dengan membayar cicilan mobil yang ditarik oleh debt collector diduga dari perusahaan PT Clipan Finance Indonesia.
"Jangan main tarik saja. Saya dan saudara saya itu bertanggung jawab, akan membayar cicilan mobilnya," katanya, kepada jatimnet.com di lokasi kejadian, Senin 11 Mei 2020.
Mobil yang ditarik itu ada tiga unit. Tapi, hal yang disayangkan Franki adalah pihak perusahaan menyuruh seorang debt collector mengambil secara paksa. Apalagi saat itu mobil sedang digunakan dan berada di luar kota.
"Mobil itu ditarik atau diambil paksa oleh suruhan PT Clipan Finance di Gresik ada juga di Jember. Saya mau ini diselesaikan, dan akan saya bayar cicilannya sebesar delapan juta," ujar Franki.
Sementara, pihak perusahaan PT Clipan Finance saat dikonfirmasi, tidak ada satupun manajemen yang berkenan memberikan keterangan.