JATIMNET.COM, Madiun – PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero) melakukan investigasi untuk mengetahui kerusakan pada kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang bertubrukan di lintasan Harjamukti, Cibubur, Senin, 25 Oktober 2021. Upaya itu dilakukan tim teknis dari bagian produksi dan teknologi.

"Tidak ada tim dari luar," kata Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder PT INKA Bambang Ramadhiarto, Jumat, 5 November 2021.

Proses investigasi dilakukan setelah enam kereta yang merupakan bagian dari trainset bernomor 29 dan 20 tiba di PT INKA, Madiun, Kamis malam, 4 November 2021.

BACA JUGA: PT INKA akan Perbaiki LRT Jabodebek yang Alami Kecelakaan saat Uji Coba

Kemudian, petugas dari salah satu BUMN itu mulai membongkar kereta yang tingkat kerusakannya paling parah. Ini jika dibandingkan dengan kereta lain yang ditangani di Jakarta. 

"Secara kasat mata rusak parahnya pada bagian body. Untuk komponen yang lain, kami belum mengetahui," ujar Bambang.

Oleh karena itu, pengecekan dilakukan dengan durasi waktu antara sepekan hingga dua pekan. Dari kerusakan yang nantinya diketahui akan dijadikan dasar untuk memperkirakan nilai kerugian yang dialami PT INKA akibat tabrakan dalam masa uji coba LRT Jabodebek.

Hasil investigasi akan menjadi petunjuk untuk proses perbaikan. Namun, rampungnya masa perbaikan belum dapat dipastikan lantatan tergantung dari tingkat kerusakan. Selain itu juga, kemungkinan impor komponen yang membutuhkan waktu lama.

 "Yang jelas, tahun depan yang merupakan batas akhir pengerjaan LRT Jabodebek sudah jadi, " kata dia. 

BACA JUGA: INKA Tuntaskan Pengiriman 31 Kereta LRT Jabodebek

PT INKA selaku produsen LRT Jabodebek telah merampungkan pembuatan 31 trainset LRT Jabodebek. Puluhan rangkaian kereta itu telah dikirim dari Madiun ke Stasiun Harjamukti untuk menjalani uji coba jalur serta sistem persinyalan.

Rencananya, LRT Jabodebek fase I yang meliputi rute Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, dan Bekasi-Cawang akan beroperasi pada pertengahan 2022. Saat ini, Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT LEN, dan Adhi Karya sedang mematangkan uji coba persinyalan karena kereta akan beroperasi tanpa pengemudi.

Namun selama uji coba berlangsung, kereta masih dikendalikan oleh masinis. Sistem GOA3 atau kemudi tanpa masinis akan beroperasi secara bertahap.