Logo

Selamat dari Hantaman Ombak Pantai Payangan, Pemimpin Ritual Dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember

Reporter:,Editor:

Senin, 14 February 2022 05:40 UTC

Selamat dari Hantaman Ombak Pantai Payangan, Pemimpin Ritual Dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember

Pemimpin Ritual di Payangan dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember. Foto: Dokumen Pribadi

JATIMNET.COM, Jember - Nurhasan yang menjadi salah satu dari 12 korban selamat dalam tragedi ritual di Pantai Payangan kini menjadi pusat perhatian.

Pria 35 tahun ini disebut-sebut sejumlah saksi sebagai pimpinan kelompok ritual Tunggal Jati Nusantara yang menggelar ritual maut pada Sabtu dini hari lalu. Usai selamat, Nurhasan harus berhadapan dengan Satreskrim Polres Jember yang menyelidiki kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini.

Yakni kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. "Kita akan selidiki terkait tujuan kegiatan berendam di laut untuk beragam maksud," ujar Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo saat dikonfirmasi, Senin 14 Februari 2022.

Sejumlah saksi yang merupakan anggota kelompok spiritual Tunggal Jati Nusantara telah diperiksa. Mereka sebagian besar adalah korban yang selamat dari ritual maut. 

Baca Juga: Ritual Berujung Kematian

"Sejauh ini baru 7 saksi korban selamat yang dapat kami mintai keterangan. Selanjutnya akan kita periksa 6 saksi lagi. Kita akan akan terus dalami mengumpulkan bahan keterangan maupun bukti di lokasi kejadian dan lainnya," tutur Hery. 

Selain 12 korban selamat, pemeriksaan juga akan menyasar pada sopir kendaraan rombongan ritual. Sopir tersebut tidak ikut ritual maut. Sejauh ini, beberapa korban ada yang terbuka mengakui tujuan ritual yakni untuk menghilangkan guna-guna, mencari berkah, meningkatkan kesaktian, serta membantu menenangkan diri. Beberapa korban lain enggan bicara apa adanya. 

Adapun pemeriksaan terhadap Nurhasan yang diduga sebagai pimpinan kelompok Tunggal Jati Nusantara terkendala medis. Seperti korban selamat lain, Nurhasan alias Hasan mendapatkan pertolongan di Puskesmas Ambulu. Namun karena lukanya cukup parah, Nurhasan harus dirujuk ke rumah sakit. 

"Awalnya ada 3 pasien korban Payangan disini, termasuk yang atas nama Bapak Nurhasan. Tapi, satu pasien boleh pulang kondisinya membaik. Sementara, satu pasien lagi dan juga Pak Nurhasan dirujuk ke rumah sakit daerah dr. Soebandi," ujar seorang perawat Puskesmas Ambulu yang enggan disebut namanya. 

Baca Juga: Ini Kronologis 24 Orang "Dihantam" Ombak di Pantai Payangan Ketika Akan Lakukan Ritual

Tri Wiranto, Wakil Direktur RSD dr. Soebandi membenarkan pihaknya menerima rujukan dua pasien korban ritual maut Pantai Payangan. "Kemarin sore kami mendapat rujukan dua pasien dari Puskesmas Ambulu. Salah satunya memang atas nama Pak Nurhasan," ujar Tri Wiranto, saat dikonfirmasi, Senin 14 Februari 2022.

Tri Wiranto belum bisa menjelaskan detail luka yang dialami Nurhasan bersama seorang muridnya itu. Alasannya, rumah sakit dalam tahap berupaya keras menangani pasien. Tentunya, setiap waktu penanganan medis selalu mengalami perubahan dengan tingkat yang berbeda. 

"Kami sedang menangani pasien yang ada petugasnya masing-masing. Kami juga menerima penanganan jenazah para korban Pantai Payangan yang meninggal dunia," sergah Tri Wiranto. 

Sementara, Gubernur Jatim, Kholifah Indar Parawansa langsung berkunjung ke Jember. Khofifah menggelar rapat bersama bupati, kapolres, dandim serta pimpinan Ormas Islam di Jember.

Yakni pimpinan MUI, NU, Muhammadiyah serta dua perwakilan pesantren. Turut hadir pula, Kepala Kementerian Agama (Kemenag)Jember "Rapat pimpinan bersama-sama di lantai dua pendopo Wahya Wibawa Graha untuk membahas masalah insiden kemarin," ujar Kepala Diskominfo Jember Boby Arie Shandy.