Logo

Sandiaga: Tempe di Ponorogo Seperti Batu Bata

Reporter:,Editor:

Jumat, 21 December 2018 06:24 UTC

Sandiaga: Tempe di Ponorogo Seperti Batu Bata

Calon Wakil Presiden Sandiaga S. Uno ketika berdialog dengan para pedagang di Pasar Legi, Ponorogo, Jawa Timur, Jumat 21 Desember 2018. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo – Kunjungan Sandiaga Salahudin Uno ke Kota Reog disambut meriah oleh para pedagang Pasar Legi, Jumat 21 Desember. Ratusan pedagang dan pengunjung pasar berebut untuk sekadar bersalaman dan berfoto selfie dengan calon wakil presiden (cawapres) pasangan dari Prabowo Subianto ini.

Di pasar tradisional ini Sandiaga menyempatkan diri untuk mendengarkan keluh kesah para pedagang dan para pembeli. Warga tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berbincang dengan Sandi.

Contohnya pedagang dan pembeli tempe yang mengeluh bahwa harga tempe yang termasuk makanan kampung juga mengalami kenaikan, dari yang awalnya per bungkus besar tempe dijual Rp 6 ribu naik menjadi Rp 7 ribu.

“Walaupun harganya naik, tempe di sini tebel-tebel (tebal) seperti batu bata,” kata Sandi bercanda di hadapan warga.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Janji Terapkan OK-OC di Banyuwangi

Cawapres nomor urut dua ini juga berkeliling pasar dan mengecek harga bahan pokok yang sudah mulai naik. Mulai dari telur yang biasanya Rp 21 ribu naik menjadi Rp 24 ribu, bawang merah juga sudah merangkak naik menjadi Rp 25 ribu, bawang putih juga sudah di angka Rp 14 ribu.

“Harga-harga mulai merangkak naik, seperti mitos akhir tahun dan ini terjadi di Ponorogo,” turunya.

BACA JUGA: Sandiaga Orasikan Gagasan Bung Karno di Acara Wisuda UBK

Ia pun merasa prihatin karena ini menjadi beban masyarakat secara langsung yang membuat daya beli masyarakat menurun sehingga pendapatan pedagang pun menjadi tidak tentu.

Mantan Wakil Gubernur Jakarta ini pun memaparkan strateginya dalam menangani kenaikan harga bahan pokok, yaitu dengan cara mengamankan pasokan yang ada di sentra-sentra pedagang, dan membuat rantai distribusi yang sederhana, terbuka, dan berkeadilan.

“117 hari lagi kita wujudkan indonesia adil makmur,” pungkasnya.