JATIMNET.COM, Situbondo -Tradisi ojung menjadi kegiatan tahunan warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Situbondo. Ratusan warga antusias menyaksikan ritual yang berlangsung turun temurun itu, Selasa, 26 November 2019. 

Tak hanya warga setempat, pengunjung juga datang dari luar kota, bahkan masyarakat internasional. “Baru-baru ini ada mahasiswa asal Australia datang ke sini untuk belajar tradisi ojung,” kata Udit Sudiasto, Kepala Desa Bugeman.

Di zaman terdahulu, permainan ojung menjadi ajang uji nyali antara pemuda desa. Pemuda pilihan itu bertarung tanpa mengenakan pakaian. 

BACA JUGA: Tiga Pencuri Lintas Provinsi Ditangkap di Situbondo

Mereka beradu ketangkasan menghindar dan memukul lawan menggunakan senjata rotan di atas panggung. Mereka menunjukan kegagahannya untuk menarik perhatian gadis desa.

Sorak sorai pengunjung sesekali pecah, saat pemain ojung terkena sabetan rotan. Seperti pertarungan bela diri pada umumnya, permainan ojung juga dipandu tokoh adat sebagai wasitnya.

“Tidak semua orang bisa bermain ojung, selain butuh keberanian dan kelincahan, juga harus mengusai teknik bertahan dan menyerang menggunakan senjata rotan. Siapa yang lebih banyak terkena pukul akan dinyatakan kalah,” kata Udit.

BACA JUGA: Mengenal Ritual Hodo, Upacara Memanggil Hujan Warga Situbondo

Udit mengatakan, sebagai tradisi warisan leluhur, ritual ojung sudah berlangsung sekitar ratusan tahun silam.

Sebelum dilakukan pertunjukan bela diri ojung, sebelumnya digelar ritual selamatan desa di salah satu asta pembabat desa. Tujuannya meminta keselamatan memasuki musim penghujan.

“Siapa saja yang menjadi kepala desa di sini harus melaksanakan tradisi ojung. Karena bagi warga Desa Bugeman tradisi ojung diyakini sebagai bentuk tolak balak,” ujarnya.

BACA JUGA: Tahun Kunjungan Wisata Situbondo Naikkan Pajak Hotel dan Restoran

Menurut Udit, tradisi ojung merupakan aset kebudayaan warga Situbondo. Permainan ojung juga pernah ditampilkan di Taman Mini Indonesia dalam sebuah acara kebudayaan.

“Saya senang banyak anak-anak muda tampil  bermain ojung di atas panggung. Itulah karakter warga Indonesia, harus jadi pemberani,” pungkasnya.