JATIMNET.COM, Mojokerto - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto mengakui penyebab robohnya satu ruang di SDN Mojolebak, Dusun, Desa Jetis dikarenakan konstruksi bangunan yang sudah rapuh.

"Memang ruangan di Gedung D itu, sudah tidak dipakai sejak sekolah dimarger. Sehingga tidak terawat dan kondisi ruangan di SDN Mojolebak sudah lapuk lalu roboh,” kata Kadispendik Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin pada jatimnet.com, Sabtu, 23 Januari 2021 malam.

Mantan Kepala Dinas DLH Kabupaten Mojokerto ini menyebut, pihaknya akan melakukan pembersihan puing-puing material bekas reruntuhan yang sampai ke jalan desa.

Selain itu, akan ada upaya perobohan bangunan secara menyeluruh. Jika nantinya dirasa membahayakan keamanan peserta didik maupun para pengajar. "Sebagai antisipasi lanjutan lantaran lokasinya berada di dalam lingkungan sekolah," ucapnya.

BACA JUGA: Ditinggal Daring, Bangunan SDN Mojolebak Mojokerto Roboh

Dirinya juga tak menampik, jika ruangan yang berada dipaling depan sekolah merupakan bekas ruangan guru atau kantor SDN Mojolebak 2. Saat ini hanya dimanfaatkan sebagai gudang tempat penyimpanan kursi dan meja sejak tahun 2012.

"Bangunan roboh dari sekolah marger yaitu SDN Mojolebak 1 dan 2. Karena ada kelebihan 3 kelas ruangan itu, tidak dipakai dan yang roboh adalah ruang guru bukan kelas," bebernya.
 
Tampak kerusakan gedung D SDN Mojolebak ini sangat parah, mencapai 90 persen. Satu ruangan itu sudah tak bisa digunakan lagi, hanya saja sisi bangunan lain juga terlihat mengalami kerusakan parah dibagian plafon.

"Kalau kebutuhannya mendesak bisa kita usulkan DAK atau dari ABPD, namun jika tidak maka akan direncanakan perbaikan sesuai kebutuhan sekolah tersebut. Karena kondisi bangunan rusak parah nantinya akan dirobohkan agar tidak membahayakan,” tandasnya.