JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan para pelaku usaha dari berbagai bidang yang usahanya berada di Kota Surabaya. Rapat koordinasi bertajuk “Tatap Muka dengan Pelaku Usaha terkait Perkembangan Ekonomi dan Dunia Usaha di Kota Surabaya” itu digelar di Graha Sawunggaling Komplek Balai Kota Surabaya, Rabu, 19 Februari 2020.

Pada kesempatan itu, wali kota yang akrab disapa Risma ini menyampaikan bahwa dampak dari perkembangan dunia bermacam-macam dan tentu akan berpengaruh pada dunia usaha termasuk di Kota Surabaya.

Misalnya yang terbaru adalah wabah virus Corona yang juga berdampak pada ekonomi global. Oleh karena itu, Risma mengumpulkan para pelaku usaha untuk berdiskusi dan mencari solusi dari masalah dalam dunia usaha di Surabaya.

BACA JUGA: Merebak Virus Corona, Mendag Ingin Tidak Sekadar Menghentikan Impor

Risma banyak menampung keluhan dan curhatan para pengusaha, mulai dari perizinan hingga kendala impor yang diakibatkan wabah virus Corona di Cina.

"Kita tadi mendengarkan masalahnya apa. Mungkin dari perizinan, tapi ternyata bukan. Tadi ada juga masalah saving yang harus kita tindaklanjuti dan juga ada masalah kapal roro yang terbakar akibat tidak adanya kontrol truk yang akan naik ke kapal. Nanti kita akan rapatkan khusus soal itu,” katanya.

Presiden United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG Aspac) atau Persatuan Kota dan Pemerintah Kota di Asia Pasifik ini memastikan dukungan kepada dunia usaha di Kota Surabaya cukup besar. Salah satunya, akses dan infrastruktur yang terus dibangun untuk mempermudah para pelaku usaha.

BACA JUGA: Virus Corona Sebabkan Global Value Chain Terganggu, Menko Perekonomian : Indonesia Stabil

"Kalau untuk infrastruktur dan drainase sudahlah enggak usah khawatir. Insya Allah kami terus berusaha menyelesaikannya,” ujarnya.

Risma juga meminta para pelaku usaha untuk mengantisipasi berbagai hal yang akan terjadi. Ia meminta para pengusaha itu untuk selalu menyiapkan rencana cadangan jika rencana awal menemui kendala.

"Kita harus punya plan A, B, C, dan bahkan D. Supaya ketika ada masalah tidak kaget dan tidak gampang menyerah,” katanya.