JATIMNET.COM, Mojokerto - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bulan (PKB) Kabupaten Mojokerto terlihat seperti tidak percaya diri dalam pesta demokrasi, Pemilihan Bupati (Pilbup) 2020. Hal itu terlihat dari sikapnya yang saat ini belum menentukan siapa calon yang akan diusung di Pilbup Mojokerto 2020.

Padahal, dalam hitung-hitungan, untuk mengusung calon kepala daerah PKB ini sudah memenuhi syarat dari KPU, yakni jumlah kursi. PKB Kabupaten Mojokerto pada pemilihan legislatif 2019, mendapatkan 10 kursi menggeser posisi PDI Perjuangan yang hanya mendapatkan 9 kursi.

Lucunya, dengan jumlah kursi tersebut partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang ini membuka diri untuk melakukan koalisi dengan partai lain. Meski saat ini belum ada calon dari kader PKB yang mendaftarkan diri maju di Pilbup Kabupaten Mojokerto.

"PKB dapat 10 kursi yang tentunya bisa mengusung sendiri. Hanya saja calon belum nampak sampai saat ini. Kita jug tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan partai-partai yang ada di Kabupaten Mojokerto," kata Abdul Hakim Kabid Pengkaderan DPC PKB Kabupaten Mojokerto, saat diwawancarai jatimnet.com, Senin 17 Februari  2020 di Kantor DPC Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA: Ikfina Optimistis Dapat Rekom PKB

Lucunya, dengan jumlah 10 kursi, tidak ada calon dari internal kader yang maju, DPC PKB Kabupaten Mojokerto ini mempunyai pandangan politik yang berbeda. Di Pilbup Kabupaten Mojokerto ada sosok calon yang menjadi incarannya, yakni Ikfina, Pungkasiadi dan Yoko Priyono.

Tapi, semua calon yang ingin maju tetap harus melalui proses adminitrasi sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni melakukan pengambilan formulir untuk melakukan penjaringan. Tahapnya, para calon bisa mengambil formulir pendaftaran itu sendiri sudah dibuka sejak Senin 17 Februari 2020.

Selanjutnya, tujuh hari setelah pengambilan baru dilakukan pengembalian formulir, setelah itu baru rekom turun siapa yang dinilai cocok maju di Pilbup Mojokerto 2020. "Mengenai rekom semuanya dari DPP PKB, di sini (DPC PKB Kabupaten Mojokerto) hanya melakukan penjaringan dan masalah admintrasi saja," katanya.