JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang pria tanpa identitas meregang nyawa usai tertabrak kereta api di jalur rel wilayah Desa Kwedenkembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Senin siang, 22 Desember 2025.

Korban tertemper KA Commuter Line Dhoho relasi Surabaya – Blitar saat berada di sekitar rel. Warga sekitar menduga korban sedang mencari rumput ketika peristiwa nahas itu terjadi.

Salah satu warga sekitar, Zaenal mengatakan korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia di lokasi kejadian. "Tertabrak kereta, infonya korban sedang mencari rumput," katanya.

Mendapatkan informasi dari sekitar, Zaenal mendatangi lokasi kejadian. Saat itu, ia mendapati tubuh korban telah ditutupi daun pisang oleh warga. "Saya datang (ke lokasi kejadian dan tubuh korban) sudah ditutupi daun, kondisinya utuh tapi meninggal dunia," katanya.

BACA: Berjalan di Rel, Siswa SD Tertabrak KA Sancaka saat Pulang Sekolah 

Di sekitar lokasi kejadian, warga juga menemukan alat yang diduga milik korban untuk mencari rumput. "Ada sabit, informasi orang mencari rumput. Saya kurang tahu kalau kronologinya," tambah Zaenal.

Sementara itu, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Mahendro Trang Bawono menjelaskan bahwa setelah menerima laporan kejadian, petugas langsung melakukan koordinasi cepat.

Koordinasi dilakukan antara masinis KA 403 Commuter Line Dhoho, PPKA Stasiun Mojokerto, tim pengamanan, serta petugas jalan rel.

Berdasarkan laporan Awak Sarana Perkeretaapian (ASP), rangkaian dan lokomotif KA 403 Commuter Line Dhoho dinyatakan dalam kondisi aman sehingga perjalanan kereta dapat dilanjutkan kembali.

“KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Penanganan telah dilakukan sesuai prosedur, dan keselamatan perjalanan KA serta penanganan korban,” ujarnya.

BACA: Wanita Lansia Meninggal Dunia Tertemper Kereta di Jalur Ganda Mojokerto

Usai kejadian, petugas jalan rel melakukan pemeriksaan di petak jalan Tarik–Mojokerto. Jalur kereta api tersebut dinyatakan aman dan dapat kembali dilalui oleh perjalanan kereta api.

KAI Daop 8 Surabaya kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di jalur rel kereta api. Sebab, merupakan area terbatas yang sangat berbahaya.

Jalur kereta api hanya diperuntukkan bagi perjalanan kereta, bukan untuk pejalan kaki maupun aktivitas lainnya. Edukasi keselamatan terus dilakukan demi mewujudkan perjalanan kereta api yang aman, lancar dan selamat.