JATIMNET.COM, Surabaya – Sejak ditutup tahun 2014, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan perubahan di eks lokalisasi Dolly-Njarak. Tahun depan, 2020 mendatang akan merancang Detail Engineering Design (DED) untuk membangun kompleks sekolah di kawasan eks lokalisasi Dolly.

Kabid Gedung dan Bangunan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR), Iman Krestian mengatakan penentuan lokasi untuk pembangunan kompleks sekolah di eks lokalisasi Dolly sudah ditetapkan.

"Ini masih proses untuk perencanaan. Tahun 2020 akan dikerjakan. Lokasinya fix di situ (lokalisasi eks Dolly), ada di salah satu wisma," kata Iman, ditemui di kantornya, Jumat 13 Desember 2019.

Ia menyampaikan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait pembangunan sekolah kompleks dari jenjang SD dan SMP.

BACA JUGA: Hari Guru, Risma Beri Kado Museum Pendidikan

Untuk anggarannya, lanjut Iman, Cipta Karya menganggarkan senilai Rp 80 miliar lebih yang digunakan pembangunan ruang kelas baru (RKB) di sejumlah SD dan SMP. Biasanya saat lelang akan ada penurunan harga di beberapa lokasi sekolah.

"Nah, sisa uang dari beberapa lokasi sekolah yang di rehabilitasi akan digunakan untuk (membangun) satu sekolah baru (di Dolly). Kami anggarannya seperti itu. Ada penyesuaian sekolah," katanya.

Sementara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mangatakan, prioritas APBD Kota Surabaya tahun anggaran 2020 memang akan difokuskan pada sektor pendidikan.

Dari total APBD senilai Rp 10,3 triliun, Risma menyebut, sektor pendidikan porsi anggarannya mencapai 21 persen. Nantinya, masih kata Risma panggilan akrabnya, berencana membangun SD dan SMP dalam satu kompleks di eks lokalisasi Dolly.

BACA JUGA: Tingkatkan Pendapatan, Pemkot Surabaya Alih Fungsi Sejumlah Lahan Pendidikan

"Kami sudah dapat lahan di Dolly untuk sekolah, ini kami masih pikirkan. Nanti aku putuskan untuk bisa bangun SD dan SMP satu kompleks, di wisma besar di sana," kata Risma.