Pemkot Revitalisasi Gedung Cagar Budaya Taman Siswa

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah melakukan revitalisasi gedung cagar budaya Taman Siswa di Jalan Genteng Kali Surabaya.

Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Iman Krestian menyampaikan, revitalisasi sudah dilakukan sejak awal Juni 2019.

"Saat ini sedang repair eksteriornya. Sama lagi nyiapin perencanaannya (membuat museum pendidikan)," kata Iman saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu 29 Juni 2019.

BACA JUGA: Kabar Penjara Koblen Dirobohkan Menyebar, Begini Faktanya

Iman mengungkapkan, renovasi eksterior berupa pengecatan ini ditargetkan selesai selama satu bulan mendatang, berlangsung lama karena bangunan lama tersebut mempunyai ciri khas yang cukup detail.

Ia juga menjelaskan, pihaknya melakukan pengecatan berwarna putih, karena untuk tahap pertama ini bersifat restorasi.

"Kalau saat ini repair luarnya dulu, kalau atap harus bikin konstruksi dari dalam gedung, dan itu masih belum bisa," kata dia.

BACA JUGA: Pasca Sidang MK Pusura Berharap Jokowi Bantu Pembangunan Trem Surabaya

Ia mengaku, hingga saat ini belum bisa melakukan renovasi di dalam gedung, sebab, Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) masih koordinasi dengan penghuni sebelumnya. Karenanya, hingga kini belum bisa mengosongkan gedung dan merenovasi interior gedung.

"Ini masih dikoordinasikan oleh DPBT,  kami masih menunggu arahan dari DPBT," kata dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya pernah menyampaikan akan memanfaatkan gedung Taman Siswa menjadi museum pendidikan, rumah bahasa, dan rumah matematika.

BACA JUGA: Pemkot Normalisasi Saluran Jalan Kertajaya Menuju Jalan Raya Gubeng

"Ini nantinya untuk anak-anak setempat yang tidak mampu agar bisa belajar secara gratis," kata Risma saat diwawancarai usai penyerahan aset di ruang kerjanya, Kamis 16 Mei 2019 lalu.

Perlu diketahui, Pemkot Surabaya berhasil memperoleh aset bekas milik SMP/SMA Taman Siswa di Jalan Genteng Kali No 10.

Aset tersebut diserahkan langsung oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Republik Indonesia tentang penyelesaian status kepemilikan aset di ruang kerja wali kota.