JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemkab Ponorogo telah menerima 355 peserta yang dinyatakan lolos seleksi pemberkasan pada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun satu diantara peserta dinyatakan tidak lolos karena menggunakan ijazah yang tidak sesuai dengan pesyaratan.

“Ada satu orang yang tidak sesuai ijazahnya. Sebab ijazah yang dibutuhkan adalah D3, tetapi yang bersangkutan menggunakan ijasah S1,” kata Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Winarko Arief, Jumat 1 Februari 2019.

Ditemui di kantornya, Aloon-aloon Utara, Win menuturkan satu peserta CPNS yang dicoret atas nama Dio Karuma Faza (28) dengan formasi sebagai Asisten Apoteker Terampil Puskesmas Ronowijayan.

BACA JUGA: Warga Ponorogo Sulap Barang Bekas Jadi Alat Fogging

Pada saat pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), Dio juga bisa dikatakan langsung lolos karena hanya dia sendiri yang mengisi formasi tersebut.

Sedangkan untuk proses penggantian pasca Dio dicoret, Win menerangkan jika secara teoritis maka urutuan di bawahnya yang akan menggantikannya.

“Hanya saja kan ini waktu SKB hanya Dio yang lolos. Maka, kemungkinan akan diambil dari yang lolos dari tempat lain,” terangnya.

BACA JUGA: BKD Jatim Pastikan Kuota Peserta SKB CPNS

Meski demikian, Win menjelaskan jika pada akhirnya sistemlah yang akan menentukan proses penggantian sesuai dengan ketentuan BKN.

Win menceritakan saat ini yang bersangkutan juga sudah dipanggil untuk diberi pengertian tentang ketidakcocokan ijazah yang dia gunakan dan telah menerima keputusan dari kami dengan lapang dada.

“Pada saat kami tanya alasannya kenapa tetap mendaftar, yang bersangkutan niatnya hanya ingin coba-coba, tapi ternyata waktu pemberkasan malah dicoret,” imbuhnya.