JATIMNET.COM, Situbondo - Wilayah Kabupaten Situbondo masuk dalam zona merah di Jawa Timur, terkait SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Namun, Pasar Hewan Sattoan di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, tetap dibuka.

Tapi, mereka yang datang di pasar, baik pedagang maupun pembeli wajib mengenakan masker dan diminta menjaga jarak aman selama bertransaksi. Bahkan, mereka semuanya juga disemprot disinfektan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pasar.

“Semua pengunjung harus mengenakan masker. Jika tidak patuh himbauan pemerintah pasar ini kami tutup,” kata Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, melalui pengeras suara kepada para pedagang di pintu masuk pasar, Sabtu, 4 April 2020

Bupati bersama Satgas Covid-19 sudah menunggu para pedagang hewan ternak sapi sejak pukul 6.00 WIB. Setiap pedagang yang datang ke pasar langsung diberi masker. Petugas Satgas juga mengedukasi para pedagang agar mematuhi himbauan physical distancing.

BACA JUGA: Physical Distancing, Delapan ABG Situbondo Malah Pesta Miras Oplosan

Menurut Dadang, sebelum dibuka pasar sudah diseterilkan menggunakan cairan disinfektan. Setiap kendaraan yang mengangkut ternak sapi juga langsung disemprot disiinfektan. Di pintu pasar juga disediakan tempat cuci tangan sesuai protokuler Covid-19.

“Disini denyut nadi perekomonian masyarakat, tetap dibuka tapi dalam pengawasan ketat. Pedagang yang akan masuk cuci tangan dan pakai masker” ujarnya.

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah penupang kebutuhan daging sapi nasional. Data Dinas  Peternakan dan Kesehatan Hewan menyebutkan jumlah ternak sapi di Situbondo mencapai 156 ribu 62 ekor tahun 2019.

Pemkab Situbondo memiliki tiga pasar hewan ternak cukup besar, yaitu pasar “Seninan” di Kecamatan Besuki (buka setiap hari Senin). Pasar hewan “Kemisan” setiap hari Kamis di Kecamatan Asembagus dan pasar Sattoan di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan,  (buka setiap hari Sabtu). 

Pedagang yang datang ke pasar hewan ini berasal dari beberapa Kabupaten tetangga Seperti Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Lumajang dan Probolinggo. Selama 2019 transaksi hewan ternak sapi di tiga pasar tersebut mencapai Rp 1, 5 triliun.