JATIMNET.COM - Peringatan keras disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kepada orang-orang yang masih bermain-main dengan kabar bohong alias hoaks menjelang Pilpres 2019 ini. Ia mengingatkan, demokrasi dari waktu ke waktu semakin sehat dan semakin baik. Untuk itu, ia meminta semuanya harus bermain pada rule yang benar.

Dikutip dari situs Setkab.go.id, Ia menegaskan jangan ada upaya penggiringan publik secara sistematis menuju arah tidak percaya kepada penyelenggara pemilu dan pemerintah.

"Walaupun sebenarnya KPU (Komisi Pemilihan Umum) itu sebuah lembaga yang terpisah, yang independen. Tetapi arah itu sudah sangat jelas," kata Moeldoko kepada wartawan usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

BACA JUGA : 

Dua Pelaku Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Ditangkap

Twitwar Andi Arief Vs Airmin Soal Hoaks Surat Suara Dicoblos

Untuk itu, dari awal mantan Panglima TNI itu mengaku sudah mengingatkan jangan main-main kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut. "Saya ingatkan jangan main-main. Tapi kalau masih main-main saya juga punya mainan," katanya menegaskan.

Saat ditanya apa permainannya, Moeldoko mengatakan tidak perlu tahu. Tapi ia mengaku mainan tersebut siap dikeluarkan. Intinya, lanjut Moeldoko, pemerintah punya instrumen, pemerintah bisa menggunakan instrumen itu dengan tepat dan proporsional. 

Oleh sebab itu ia berharap semuanya menuju ke sebuah demokrasi yang tertata dengan baik. "Jangan diciderai, jangan diteror demokrasi yang terteror dan seterusnya. Sungguh tidak baik untuk masa depan bangsa, dan sangat mengganggu," ujar Moeldoko.

Apalagi berita-berita bohong atau hoaks. Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, hoaks bukan sekedar dilempar secara seporadis tapi sudah sistematis dan semua arahnya sudah jelas. "Dalangnya sudah tahu nanti akan ketahuan," ucap Moeldoko.

Sebelumnya, jelang Pilpres 2019 ini muncul banyak kabar bohong. Kabar hoaks terakhir soal 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos capres dan cawapres nomor urut 01. Kabar tersebut dilemparkan politisi Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitternya beberapa waktu lalu. Setelah diselidiki ternyata tidak terbukti. 

BACA JUGA

Kemenkominfo Deteksi 62 Hoaks Pileg Dan Pilpres

Jokowi Mulai Lawan Hoaks Dan Fitnah