JATIMNET.COM, London – Pebalap Formula 1 Fernando Alonso telah mengakhiri karir balapnya pada balapan di Abu Dhabi November lalu. Kiprahnya di balap adu jet darat itu telah menyumbang dua gelar juara dunia.

Alonso (37) dilaporkan bakal tampil dalam ajang Indianapolis 500 pada bulan Mei bersama McLaren. Namun tim asal Inggris itu berharap Alonso masih berkecimpung di ajang F1.

Porsi yang disodorkan kepada pebalap asal Spanyol itu adalah menjadi mentor bagi pebalap muda Inggris, Lando Norris (19). Musim depan Norris bakal diduetkan bersama pebalap asal Spanyol, Carlos Sainz Jr.

“Saya akan sangat terkejut jika musim depan Anda tidak melihat Fernando di beberapa balapan Formula 1 di sekitar McLaren. Namun kami akan menawarkan keahliannya sebagai pebalap penguji mobil (driving test),” ungkap Chief Executive McLaren, Zak Brown seperti dikutip Dailymail, belum lama ini.

Zak Brown sebelumnya mengaku telah berbicara dengan mantan pebalap yang mengawali karir di Minardi itu.

BACA JGUA: Robert Kubica Dipastikan Kembali Ke Ajang Formula 1

Fernando Alonso diperkirakan tidak akan jauh dari dunia yang membesarkannya. Ini juga berlaku bagi sejumlah pebalap yang sudah pensiun, seperti peraih gelar juara dunia Michael Schumacher, Alain Prost maupun Mika Hakkinen.

“Fernando akan memutuskan apa yang ingin dia lakukan, dan itu keputusan yang akan kita buat dalam 30 hari ke depan,” tegas Zak Brown.

Kehadiran Alonso di tim sangat dibutuhkan lantaran sudah mengenal tim ini dengan baik. Sebab dia juga pernah duduk di kokpit saat McLaren berpartner dengan Mercedes. Dia dihrapkan bisa memberi masukan kepada Sainz maupun Lando yang merupakan pebalap muda dan belum banyak pengalaman.

McLaren mencatat musim terburuknya pada balapn 2018 kemarin. Tim asal Inggris itu belum sekalipun memenangi balapan sejak Lewis Hamilton melakukannya pada 2012. Musim ini, McLaren harus pyas finish di urutan keenam dalam klasemen konstruktor.

Brown tahun depan akan memasuki kampanye tahun ketiganya sebagai kepala tim. Dia memiliki ambisi mengembalikan kepercayaan publik terhadap tim asal Inggris itu sebagai tim papan atas.