JATIMNET.COM, Jakarta - Menangis karena sedih atau bahagia sebenarnya tidak hanya sebatas ungkapan perasaan saja, tetapi menangis juga menyimpan banyak manfaat.

Menangis adalah respons alami tubuh terhadap stres atau emosi tertentu baik untuk menjaga kesehatan mental.

Seperti halnya ketika putus cinta tentu saja terasa menyedihkan, begitu pula dengan patah hati. Beberapa orang mungkin bakal merasa kesehatan mentalnya memburuk setelah putus cinta. Salah satu tandanya adalah menjadi sering menangis.

Bersumber dari Yourtango yang dilansir Suara.com, Jumat 23 Agustus 2019,  berikut beberapa alasan mengapa menangis ketika putus cinta perlu dilakukan demi kebaikan psikis Anda.

BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Menangis Terus Bukan Karena Haus atau Lapar

1. Melalui fase krisis

Ketika harus berpisah dengan orang tersayang, tentu akan muncul perasaan berduka. Anda butuh mengeluarkan emosi yang bergejolak, termasuk dengan cara menangis.

Kondisi ini tentu dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik maupun mental. Anda mungkin jadi sulit tidur, kehilangan nafsu makan, dan gampang demam.

Meski demikian, hal tersebut pada dasarnya normal. Anda akan menjadi lebih baik setelahnya jika setelahnya dapat menyalurkan emosi guna mengatasi kesedihan secara bijak.

2. Kekuatan untuk bangkit lagi

BACA JUGA: Ahmad Dhani Menangis di Hari Ulang Tahun Shafeea

Mulanya Anda memang butuh menangis sebagai katarsis. Namun ketika kesedihan perlahan memudar dan kembali menjalani kehidupan seperti biasa, Anda akan menjadi pribadi yang lebih kuat.

Anda terdorong untuk bangkit kembali dan secara bertahap berani membuka lembaran baru.

3. Move on

Anda boleh menangisi dia yang telah menyakiti hati Anda. Biarkan emosi itu lepas, sekaligus memberi pelajaran betapa yang seharusnya merasa rugi adalah dia, bukan melulu Anda.

Bakal datang suatu titik di mana Anda yakin bakal memiliki hubungan yang lebih baik setelah badai terjadi. Anda memahami apa yang Anda inginkan dalam sebuah hubungan dan tentu itu bagus untuk kesehatan mental Anda.